Hasil Pemilihan Calon Ketum PBNU: Gus Yahya 337 dan Said Aqil 210
Sementara, KH Miftachul Akhyar secara resmi ditunjuk kembali menjadi Ketua Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU periode 2021-2026. Keputusan ini diambil oleh 9 anggota ahlul halil wal aqdi atau Ahwa usai melakukan musyawarah.
Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengungguli Said Aqil Siradj dalam penghitungan suara sebagai calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Gus Yahya mendapat skor 337, sedangkan Said Aqil 210.
"Setelah dihitung kiai Said Aqil Siradj 210, terus KH Yahya Cholil Staquf 337,ada yang batal 1, jadi total suara yang masuk 548," kata panitia acara dilihat di tayangan TVNU, Jumat (24/12).
-
Apa yang digugat Nurul Ghufron ke PTUN? Dalam upaya gugatan yang diajukan oleh Ghufron yakni berkaitan dengan aturan Dewas KPK yang tidak bisa lagi mengenakan sanksi etik ketika pelanggaran etik yang dilaporkan ke sudah kedaluwarsa.
-
Siapa yang mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama (NU)? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Mengapa Zulhas berusaha memperkuat persatuan antara NU dan Muhammadiyah? "Beda partai, tapi harmoni persatuan itu penting. Itu terus saya lakukan selama hampir 2 tahun, terutama mempersatukan, duduk bareng. Mempersatukan artinya bukan sama ya, mendudukkan bareng NU dan Muhammadiyah sudah 2 tahun. Alhamdulilah ini Ketum PBNU Gus Yahya datang,"
-
Kenapa Ma'ruf Amin hadir di muktamar PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Kapan Nurul Ghufron kalah di PTUN? Putusan tersebut telah diputus hakim PTUN pada Selasa (3/9).
-
Apa peran NU dan Muhammadiyah dalam sejarah Indonesia? NU dan Muhammadiyah berperan penting dalam sejarah perjalanan negara ini dan berpengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
"Jadi suara terbanyak adalah Gus Yahya, jadi ini kemenangan NU dan kita bersama," sambungnya.
Sementara, KH Miftachul Akhyar secara resmi ditunjuk kembali menjadi Ketua Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU periode 2021-2026. Keputusan ini diambil oleh 9 anggota ahlul halil wal aqdi atau Ahwa usai melakukan musyawarah.
"Alhamdulillah Ahwa sepakat dengan musyawarah penuh kesantunan itu bahwa yang menjadi Rais Aam PBNU periode 2021-2026 KH Miftachul Akhyar," kata anggota Ahwa KH Zainal Abidin dalam sidang pleno ke IV di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat (24/1) dini hari.
Menurut Zainal, keputusan ini diambil oleh para anggota Ahwa tanpa adanya perbedaan pendapat sedikit pun. Pemilihan Miftachul Akhyar juga sesuai aspirasi muktamirin.
"Kita berpendapat sesuai aspirasi para muktamirin maka kami semua sepakat para sesepuh Kiai dan tidak ada perbedaan pendapat kami bulat sepakat," ujarnya.
Adapun tim AHWA yang memilih Miftahul sebagai rais aam PBNU 2021-2026 terdiri dari KH Dimyati Rois, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Ma'ruf Amin, KH Anwar Manshur, TGH LM Turmuudzi Badaruddin, KH Miftahul Akhyar, KH Nurul Huda Djazuli, KH Ali Akbar Marbun, dan Prof H Zainal Abidin.
Untuk diketahui, selain menjabat sebagai Rais Aam PBNU, saat ini Miftachul juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia.
Baca juga:
Miftachul Akhyar Terpilih jadi Rais Aam PBNU 2021-2026
Gus Yahya Ungguli Said Aqil dalam Penjaringan Bakal Calon Ketum PBNU
Muktamar NU, Sembilan Kiai Terpilih untuk Tentukan Rais Aam PBNU
Gus Yahya Klaim Kantongi Dukungan 447 Suara PWNU dan PCNU
Rais Aam Dipilih Melalui Musyawarah, Ketum PBNU Lewat Voting
Syarat Calon Ketum PBNU Minimal Dapat Dukungan 99 Persen Suara
Panitia Muktamar NU Bantah Registrasi Online Peserta Bermasalah