Hasto dan Rieke ingatkan warga rusun Koja soal prestasi Ahok-Djarot
Hasto dan Rieke ingatkan warga rusun Koja soal prestasi Ahok-Djarot. Begitu sampai di lokasi, Hasto yang datang bersama anggota DPR-RI Rieke Dyah Pitaloka dan KH Munib langsung bercengkrama dengan warga penghuni Rumah Susun Koja.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto melakukan blusukan untuk berdialog dengan masyarakat di Kelurahan Koja, Kecamatan Koja RT 001/RW 001. Blusukan ini juga menengok pelaksanaan Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP), kinerja pasukan warna-warni, serta dengar pendapat masyarakat tentang tata ruang DKI.
Begitu sampai di lokasi, Hasto yang datang bersama anggota DPR-RI Rieke Dyah Pitaloka dan KH Munib langsung bercengkrama dengan warga penghuni Rumah Susun Koja. "Antusias warga menunjukkan kesadaran politik masyarakat Jakarta dalam pemilihan gubernur sangat tinggi," kata Hasto, Minggu (2/4).
Setelah menyampaikan salam dari Ketua Umun DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri dan dari Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), Hasto kemudian menanyakan kepada warga apakah kenal dan ingat pada Ahok-Djarot.
"Kalau ada yang enggak kenal Ahok-Djarot, maka lihat Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu untuk para lansia yang akan segera dibuat. Kenali juga pasukan oranye yang menyatu dengan warga untuk membersihkan sungai dan gang supaya hidup kita lebih sehat," jelasnya.
Hasto juga meminta warga kalau belum kenal Ahok untuk melihat pasukan hijau untuk membuat Jakarta penuh dengan taman dan hijau bersih, atau melihat pasukan warna biru yang membantu pembangunan infrastruktur. "Cuma warna merah yang belum ada. Maka kemudian Pak Djarot saat blusukan melihat rumah warga yang enggak layak huni, dan digagas pasukan merah untuk memperbaiki rumah-rumah rakyat," imbuh Hasto.
Menurit Hasto, ada banyak yang takut berkompetisi dengan Ahok-Djarot karena sadar bahwa program yang dijalankannya selama menjadi pemimpin DKI membuat masyarakat puas. Pihak yang takut ini kemudian menyerang Ahok-Djarot beserta pendukungnya melalui isu SARA.
"Pak Ahok dikatakan enggak mengerti Ketuhanan Yang Maha Esa. Padahal kita lihat sendiri, Pak Ahok bukan hanya percaya pada Tuhan yang Maha Esa tapi juga membuktikannya dengan membuat program yang mempermudah orang untuk ibadah. Dibangun masjid di balai kota yang megah, juga membuat masjid di Daan Mogot dan diberi nama Masjid Raya KH Hasyim Asyari. Makam Mbah Priok juga dimuliakan menjadi daerah wisata religius," beber Hasto.
Semua ini dilakukan, kata Hasto, karena Ahok-Djarot sadar bahwa kekuasaan itu untuk mensejahterakan masyarakat khususnya yang miskin. Makanya dikeluarkan KJP dan KJS. Selanjutnya pada 17 April setelah kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta, akan langsung diterbitkan Kartu Jakarta Lansia.
"Nah, bagi yang belum menerima KJP, KJS, dan yang lansia belum terdata, tolong segera diurus. Sekiranya bapak ibu percaya, kepemimpinan yang memberantas korupsi, enggak setuju mark up anggaran, maka jangan ragu pilih nomor dua pada 19 April nanti," kata Hasto.