Hasto: PDIP Yakin Prabowo Bersikap Negarawan
PDIP meyakini dengan melihat dukungan para tokoh nasional, kesiapan TNI dan Polri, serta kematangan rakyat Indonesia, maka puncak rekapitulasi pada tanggal 22 Mei 2019 nanti, situasi politik akan aman dan terkendali.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyayangkan sikap calon presiden Prabowo Subianto yang menolak hasil Pilpres 2019. Apalagi ada yang menarik saksi dalam rekapitulasi di tingkat pusat.
"Sikap menarik saksi tidak akan mengganggu legalitas hasil rekapitulasi. Sikap itu sangat disayangkan, bertentangan dengan komitmen deklarasi pemilu damai," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Kamis (16/5/2019).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
Meski demikian, masih kata dia, pihaknya percaya Prabowo masih mempunyai sikap negarawan. Dimana selalu disampaikan juga oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"PDI Perjuangan percaya pada sikap negarawan Pak Prabowo. Selama ini Ibu Megawati Soekarnoputri pun dalam berbagai kesempatan juga selalu menyampaikan hal-hal positif tentang Pak Prabowo," jelas Hasto.
Jadi, lanjut dia, PDIP meyakini dengan melihat dukungan para tokoh nasional, kesiapan TNI dan Polri, serta kematangan rakyat Indonesia, maka puncak rekapitulasi pada tanggal 22 Mei 2019 nanti, situasi politik akan aman dan terkendali.
"Mereka yang akan memaksakan jalan diluar hukum akan berhadapan dengan hukum negara dan rakyat Indonesia," ungkap Hasto.
Berkaitan dengan klaim sepihak serta narasi kecurangan yang dibangun oleh pihak-pihak yang kecewa, menurut dia, hanyalah sebagai dinamika politik yang terus dimainkan bagi yang kalah, dan hal ini juga biasa terjadi di pilkada.
"Secara teknis dalam pemilu berlaku dalil dari Afrika, semakin komplek pemilu, semakin mudah dimanipulasi. Pemilu presiden jauh lebih sederhana daripada pemilu legislatif. Dengan demikian, dalam praktik, maka kemungkinan manipulasi dalam pemilu presiden jauh lebih sulit daripada pemilu legislatif. Apalagi dengan jumlah pemilih yang hadir ke TPS mencapai lebih dari 155 juta," pungkasnya.
Baca juga:
Yusril Sebut Prabowo Wajib Buktikan Tuduhan Kecurangan Pemilu
Prabowo Berharap Pemerintah Autopsi Jenazah Petugas Pemilu yang Meninggal
Prabowo Unggul di Aceh, Selisih Suara dari Jokowi Terpaut Jauh
Dedi Mulyadi Sindir Prabowo: Kalau Tolak Hasil Pilpres, Konsekuensinya Tolak Pileg
Surat Wasiat Prabowo, Antara Keadaan Genting dan Pesan untuk Pendukung
Tanggapan Wiranto Soal Prabowo Tolak Hasil Penghitungan Suara Pilpres oleh KPU