Hatta merapat ke Prabowo karena 'digantung' PDIP?
Duet 'Prabowo Berjasa' menjadi pembahasan di internal DPP PAN dalam beberapa hari terakhir.
Partai Amanat Nasional dikabarkan kini lebih condong berkoalisi dengan Partai Gerindra . Duet Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dengan tagline 'Prabowo Berjasa' muncul dalam beberapa hari terakhir. Padahal, sebelumnya, PAN berupaya merajut koalisi dengan PDIP dengan menggelar beberapa kali pertemuan sebelum pemilu legislatif.
Prabowo bersama Hatta Rajasa (Prabowo Berjasa) menjadi pembicaraan di kalangan internal DPP PAN . Kabar dari lingkaran dekat Hatta, koalisi PAN dengan Gerindra tinggal menunggu waktu untuk diumumkan.
"Tunggu saja, PAN sekarang lagi intens bertemu dengan Gerindra ," kata sumber tersebut dalam perbincangan dengan merdeka.com, Selasa (15/4).
Dia menjelaskan, keputusan PAN berbalik arah dari PDIP karena sulitnya menjalin komunikasi dengan Megawati Soekarnoputri . Selama ini komunikasi dilakukan hanya melalui Jokowi, Puan Maharani, dan Sekjen Tjahjo Kumolo. "Pak Hatta ingin bertemu langsung dengan Ibu Mega, untuk memastikan koalisi. Tapi sampai sekarang belum pernah bisa bicara empat mata," tukas sumber tersebut.
Dengan memastikan koalisi di awal, sumber tersebut mengatakan, PAN ingin memastikan posisinya dalam koalisi. "Tentu saja Pak Hatta mengincar posisi cawapres, wajar saja," tukasnya.
Namun, sejauh ini, lanjut dia, sikap PDIP terkesan akan memutuskan di saat-saat terakhir siapa pendamping Jokowi. Dan hal inilah yang kurang bisa diterima PAN .
Sementara soal koalisi dengan Gerindra , sumber tersebut mengatakan, Prabowo memang sejak lama membutuhkan pendamping yang memiliki profil seperti Hatta, mengerti birokrasi, berpengalaman di pemerintahan, dan memiliki jaringan luas.
Yang dibutuhkan saat ini adalah 'pihak ketiga' karena gabungan suara Gerindra dan PAN belum mencukupi untuk mengusung pasangan capres dan cawapres. Satu partai yang akan diajak bergabung adalah Partai Demokrat. "Prabowo akan segera bertemu dengan SBY untuk membicarakan ini," ujar sumber itu lagi.
Sementara itu Wasekjen PAN Teguh Juwarno tidak menampik adanya wacana duet Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa (Prabowo Berjasa) di Pilpres 2014 Juli nanti. Namun dia belum dapat memastikan kapan duet tersebut dapat terwujud.
Teguh menyatakan bahwa sampai saat ini memang antara PAN dan Gerindra khususnya Prabowo dan Hatta sudah menjalin komunikasi dengan intens. Hal ini juga terkait dengan penyamaan visi misi partai untuk membangun Indonesia.
"Komunikasi politik intensif memang sudah dilakukan, termasuk penyamaaan platform," ujar Teguh kepada merdeka.com, Senin (14/4).
Kendati begitu, duet Prabowo - Hatta belum bisa dikatakan final. Dia menyarankan agar publik menunggu pengumuman resmi dari kedua partai. "Belum final sampai ada pengumuman resmi," pungkasnya.
Baca juga:
Duet 'Prabowo Berjasa' masih dalam pembahasan intensif
Sibuk urusi koalisi, Hatta belum pikirkan soal cawapres
Hatta dan Rhoma hadir di pameran Asosiasi Pemda, peserta heboh
PAN tinggalkan Demokrat, jajaki koalisi PDIP & Gerindra
Hatta Rajasa sindir koalisi parpol SBY yang banyak tapi rapuh
-
Bagaimana perolehan suara Gerindra di Pemilu 2014? Pemilu 2014, Perolehan Suara Meroket
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Mengapa Partai Gerindra didirikan? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Mengapa perolehan suara Partai Demokrat merosot di Pemilu 2014? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.