Hendak bantu korban perampasan ponsel, Kanit Provost malah dikeroyok
Husen harus dioperasi karena luka-luka diterima akibat pengeroyokan itu.
Niat hati membantu, malah apes. Berniat membantu korban perampasan mengambil kembali telepon selulernya, seorang polisi di Palembang, Aiptu Husen, malah dikeroyok.
Akibatnya, Kanit Provost Polsek Seberang Ulu I, Palembang itu babak belur dan harus menjalani operasi. Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, Minggu (31/5) siang.
Saat itu, Husen hendak pulang usai piket dengan mengendarai sepeda motor. Di tengah perjalanan, korban bertemu dengan orang yang mengaku ponselnya baru saja dirampas. Husen pun membantu orang tersebut menemui pelaku. Secara baik-baik, dia meminta pelaku mengembalikan barang yang dirampas. Pelaku malah kabur. Husen yang berusaha mengejar justru diteriaki pelaku sehingga teman-temannya berdatangan. Tak pelak, Husen pun dipukuli.
Akibat kejadian itu, Husen dilarikan ke instalasi gawat darurat Rumah Sakit Moehammad Husin (RSMH) Palembang untuk perawatan. Tubuhnya babak belur. Bahkan, akibat banyaknya darah yang keluar dari luka di pipi kiri setelah dibacok, korban akhirnya harus dioperasi.
"Saya mau bantu orang saja, HP-nya dirampas. Ternyata saya dipukuli orang tak dikenal, mungkin jumlahnya belasan orang," kata Husen di RSMH Palembang, Minggu (31/5).
Dikatakan Husen, saat pengeroyokan, korban berkali-kali memberitahu dia adalah polisi. Namun, hal itu tak dihiraukan para pelaku.
"Waktu itu saya memang tidak pakai seragam, karena saya lepas waktu pulang piket," ujar Husen.
Kapolsek Seberang Ulu II Palembang, Kompol Paulina mengatakan, pihaknya tengah mencari para pelaku yang identitasnya sudah diketahui. "Para pelakunya sedang kita cari. Kita akan bantu jajaran Polsek Seberang Ulu I untuk menangkapnya," kata Paulina.