Hindari sweeping dan bentrok, ojek online di Depok tak pakai seragam
Hindari sweeping dan bentrok, ojek online di Depok tak pakai seragam. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, dia dan teman-temannya terus memantau titik-titik rawan untuk dilalui ojek online. Tak hanya itu, mereka juga berinisiatif untuk melepas jaket dan atribut ojek online.
Buntut dari demo angkutan kota, hampir terjadi bentrok antara sopir angkot dan ojek online di Jembatan Panus, Sukmajaya, Depok. Sebab, saat sejumlah sopir angkot mengajak sopir lain untuk mogok beroperasi, namun tak jauh dari tempat pengemudi ojek online dari berbagai aplikasi juga berkumpul.
"Tadi isunya ada sweeping dari angkot ke ojek online. Imbas aksi di Bogor semalam. Makanya tadi pas bawa penumpang saya langsung muter lagi," kata Edi Junaidi (22), driver ojek online, Selasa (21/3).
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, dia dan teman-temannya terus memantau titik-titik rawan untuk dilalui ojek online. Tak hanya itu, mereka juga berinisiatif untuk melepas jaket dan atribut ojek online.
"Kami antisipasi. Salah satunya tidak menggunakan atribut ojek online, seperti jaket dan helm. Di pesan grup juga kami saling bertukar informasi. Kami berharap bisa saling toleransi antara angkot dan ojek online. Kami sejauh ini selalu mengikuti peraturan, seperti tidak mengambil penumpang di dalam stasiun. Semoga nggak ada lagi kayak begini," kata Edi.
Ketakutan juga dirasakan pengguna jasa ojek online. Nur Komala, salah satu pelanggan ojek online mengaku sempat khawatir saat hendak naik ojek online hari ini.
"Saya tadi sempat ragu. Tapi saya tanya-tanya teman katanya nggak masalah," katanya.
Dia pun mengaku lega sudah sampai di tujuan dengan selamat. Di tengah jalan dia sempat resah karena khawatir tiba-tiba ada sweeping ojek online.
"Sempat lihat kanan kiri tadi di jalan. Ternyata masih banyak juga yang beroperasi. Alhamdulillah sudah sampai sekarang," tukasnya.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Mengapa transportasi online bisa menjadi pilihan yang lebih hemat? Banyak penyedia transportasi online yang menawarkan promo dan ada pula promo ketika Anda menggunakan metode pembayaran tertentu. Dengan tarif yang lebih murah, Anda pun bisa berhemat dan uangnya bisa digunakan untuk keperluan yang lain.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Siapa yang mengalami tindakan kasar dari driver taksi online? Sang driver enggan diberi masukan mengenai jalan yang bakal dilewati. Bahkan sang penumpang menuturkan, ada gestur hingga tindakan kasar dari sang driver saat mengemudi.
Baca juga:
Alasan angkot di Depok ikut mogok tolak transportasi online
Komisi V salahkan pemerintah angkot konvensional dan online ribut
Polisi disebar antisipasi dampak sopir angkot Bogor mogok
Pascabentrok ojek online vs angkot, Kota Bogor mulai kondusif
Pemprov Jabar segera terbitkan Pergub soal taksi online
Ini solusi Anies cairkan permasalahan angkutan online versus angkot