HP yang digunakan untuk merekam sudah Maroef serahkan ke Kejagung
Masternya sudah dipinjam Kejagung untuk penyelidikan.
Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengakui bahwa Kejagung juga berupaya membongkar kasus pemalakan saham oleh Ketua DPR Setya Novanto. Maroef menjelaskan bahwa ponselnya disita penyelidik Kejagung.
"Dalam hal ini Jampidsus handphone yang saya pakai untuk merekam sudah diminta tim penyelidik Kejagung guna pendalaman teknis. Di situlah pembicaraan saya merekam. Hp itu sangat mudah untuk dipakai dan saat ini sudah diambil," ujar Maroef dalam sidang kedua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/12).
-
Mengapa Jokowi memaksa Freeport membangun smelter di Indonesia? Untuk itu, Jokowi memaksa PT Freeport membangun industri smelter tembaga di Gresik.
-
Siapa yang mendapat santunan duka dari Jokowi? Santunan diberikan kepada 12 orang penerima simbolis terdiri atas perwakilan penerima bantuan rumah rusak berat, sedang, ringan, dan ahli waris korban meninggal dunia.
-
Apa yang Prabowo katakan tentang dirinya menjual nama Jokowi? Masa gue jualan orang lain ya kan, emangnya gua goblok," tegasnya.
-
Bagaimana Serka Sudiyono mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi? Saat itu pula Serka Sudiyono mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi. Ia pun tak menyangka, hari di mana ia mendapat hadiah sepeda itu merupakan hari ulang tahun istri dan anak pertamanya. Sepeda itu langsung dipakai oleh anaknya ke sekolah.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
Maka dari itu Maroef tidak bisa menyerahkan rekaman asli kepada MKD. Namun dia menawarkan MKD bisa memutar rekaman hasil copy-an.
"Tapi saya melakukan copy isi rekaman lengkap itu. Tapi masternya sudah dipinjam untuk penyelidikan pendalaman," tuturnya.
Menurut Maroef, Kejagung sudah memeriksanya sebagai saksi dalam penyelidikan kasus pemalakan PT Freeport.
"Saya sejak semalan sudah dimintai keterangan dari kejaksaan agung," tuturnya.
Meski demikian, Ketua Majelis Surahman Hidayat tidak bisa menerima hal itu. Ia meminta agar Ma'roef mengambil kembali handphone yang ia gunakan untuk merekam pembicaraannya dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha minyak Riza Chalid.
"Hari ini kami memerlukan bukti hasil rekaman yang langsung dari saksi sebagai pelengkap yang dilakukan pada 8 Juni 2015 di lantai 21 itu kan," pinta Surahman.
"Kami juga memerlukan bukti itu untuk mengkroscek bahwa saudara saksi sudah memebrikan alat tersebut kepada Kejagung. Kami meminta bukti original alat perekam itu," tutur Surahman.
Ia pun lantas merasa aneh atas tindakan Ma'roef yang begitu saja menyerahkan alat perekam ke penyidik Kejagung. "Jadi sangat aneh buat kami jika saudara memberikan barang itu ke Kejagung bukan ke kita (MKD)," ujarnya.
Surahman pun meminta agar Ma'roef mengambil kembali alat perekam yang sudah ia serahkan ke Kejagung. "Caranya gimana, kami akan minta bapak ambil sendiri ke sana," tegas Surahman.
Mendengar permintaan itu, Ma'roef pun segera meminta staf pribadinya untuk mengambil barang bukti tersebut ke Kejagung. "Saya akan minta staf untuk meminta alat bukti tersebut," tandasnya.
Baca juga:
Pernah jadi petinggi BIN, Maroef sudah curigai tujuan Setya dan Riza
Maroef Sjamsoeddin rekam pembicaraan dengan Setya demi akuntabilitas
Maroef Sjamsoeddin bersaksi di MKD, Kahar Muzakir kembali berulah
Luhut akui bertemu bos Freeport Jim Bob, tapi tak ada kesepakatan
Maroef sebut Setya Novanto yang minta bertemu empat mata di DPR