Hujan 45 menit, Samarinda banjir bikin lalu lintas macet parah
Hujan 45 menit, Samarinda banjir bikin lalu lintas macet parah. Hujan deras mengguyur kota Samarinda, Kalimantan Timur, sore tadi. Meski hujan hanya berlangsung singkat, kurang dari 1 jam, sebagian besar ruas jalan terendam banjir hingga petang ini. Warga yang berburu takjil pun harus rela main air di jalan.
Hujan deras mengguyur kota Samarinda, Kalimantan Timur, sore tadi. Meski hujan hanya berlangsung singkat, kurang dari 1 jam, sebagian besar ruas jalan terendam banjir hingga petang ini. Warga yang berburu takjil pun harus rela main air di jalan.
Hujan mulai mengguyur sekira pukul 14.30 WITA dan mulai reda sekira 45 menit kemudian. Ruas jalan utama pun terendam banjir jingga 50 cm. Lalu lintas pun menjadi semrawut.
Pantauan merdeka.com, banjir merendam ruas jalan dan rumah warga antara lain di Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan Pasundan, kawasan Flyover Air Hitam di Jalan Ir H Juanda, Jalan Gatot Subroto, Jalan Pramuka hingga di Jalan Belibis.
Tak luput kawasan simpang empat pusat perbelanjaan Mall Lembuswana, juga terendam banjir cukup dalam. Buruknya sistem drainase kota, memperparah banjir kali ini.
"Hujan deras tidak lama. Banjir sudah seperti ini. Semakin cepat banjir, semakin parah," kata Lukman, warga Jalan KH Wahid Hasyim, ditemu merdeka.com sore tadi.
Pernyataan Lukman cukup beralasan. Kawasan tinggal dia di Jalan KH Wahid Hasyim, sebelumnya tidak pernah banjir. "Tapi kok sekarang kebanjiran. Arus deras, entah dari mana asal air ini, cokelat berlumpur," sesalnya.
Warga yang berburu takjil pun ikut merasakan dampaknya. Tidak sedikit mereka mogok di jalan lantaran menerobos banjir. Ada juga yang kehabisan bensin, lantaran melalui jalan memutar yang juga digunakan pengguna jalan lain untuk menghindari banjir.
"Bayangkan saja, dari jam 4.30 sore jalan dari rumah sampai jam 5.45 saya baru keluar dari macetnya lalu lintas. Sekitar jam 6 baru saya bisa beli takjil. Parah sekali banjir ini. Mau tidak mau membatalkan puasa di jalan," kata warga Jalan M Yamin, Saputra, ditemui di kawasan Jalan Bhayangkara.
Kawasan simpang empat Jalan KH Wahid Hasyim-Jalan AW Syachranie dan kawasan pusat belanja Mall Lembuswana menjadi langganan banjir. Proyek gorong-gorong miliaran rupiah nyaris tidak bermanfaat meminimalisir banjir di kawasan itu. "Malah semakin parah, semakin mudah banjir habis turun hujan sebentar saja," keluh Novita, warga Jalan KH Wahid Hasyim.
Sampai dengan pukul 18.30 Wita malam banjir masih merendam kawasan tersebut di atas.