Lengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma
Sebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dan masih mengumpullkan bukti untuk mengetahui penyebab kematian.
Lengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma
Polsek Samarinda Kota terus mengumpulkan sejumlah bukti dan fakta di balik penemuan mayat di sebuah gudang apotek Kimia Farma di Jalan P Hidayatullah, Samarinda. Mayat itu ditemukan dalam kondisi sudah tak rusak pada 18 Februari 2024 lalu.
"Kami telah mengambil langkah-langkah investigasi dengan mengumpulkan keterangan dari saksi dan keluarga korban," ujar Kapolsek Samarinda, Kalimantan Timur Kompol Tri Satria Firdaus. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (20/3).
Hasil autopsi menunjukkan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya saja, korban diperkirakan meninggal karena lemas terkurung di dalam gudang itu. Diperkirakan, korban meninggal lima hari sebelum jasadnya ditemukan.
Untuk mengungkap kematian misterius korban, polisi sudah memeriksa semua karyawan dan enam saksi. Tetapi sampai saat ini belum ada bukti yang mengarah pada tindak pidana atau kematian yang tidak wajar.
"Kami sedang melakukan pendalaman kasus ini, termasuk memeriksa kemungkinan adanya data yang terhapus dalam sistem penyimpanan pada kamera pengawas (CCTV)," ujar Satria.
Korban Mulanya Berobat Ditemani Suami lalu Menghilang
Pengakuan saksi, korban awalnya berada di RSJ Atma Husada Mahakam Samarinda bersama suaminya untuk mendapatkan berobat pada 31 Januari 2024. Saat menunggu obat, korban mengeluh kehausan. Suaminya langsung keluar sejenak untuk membeli minuman.
Ketika suaminya kembali ke tempat duduk awal mereka, korban sudah menghilang bersama obat yang diberikan oleh rumah sakit.
Pencarian dilakukan oleh suami korban di sekitar apotek dan satpam rumah sakit. Tapi tidak membuahkan hasil. Beberapa hari kemudian, pada tanggal 18 Februari, mayat korban kemudian ditemukan di gudang Kimia Farma.
Kompol Tri menambahkan, bahwa sampai saat ini belum ada kendala dalam penyelidikan. Pihaknya belum menemukan indikasi bahwa korban bertemu dengan seseorang sebelum kejadian.
"Kami masih melengkapi berbagai aspek dalam penyelidikan ini dan berharap doa dari masyarakat agar fakta sebenarnya dapat terungkap," ungkapnya.
Pihak kepolisian juga menerangkan bahwa hingga kini belum ditemukan unsur pidana dalam kasus ini. Terkait penyegelan Kimia Farma, Kompol Satria menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan komunikasi lebih lanjut.
Kasus ini masih dalam tahap pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan digital forensik terkait rekaman kamera pengawas untuk menentukan apakah ada data yang dihapus atau terhapus secara otomatis dalam sistem.