Hujan deras, sejumlah titik di Banjarnegara alami bencana longsor
Tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mengakibatkan beberapa titik di wilayah tersebut mengalami longsor, Minggu (13/11). Dilaporkan puluhan rumah rusak akibat bencana alam dan terjadi pengungsian warga di beberapa titik.
Tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mengakibatkan beberapa titik di wilayah tersebut mengalami longsor, Minggu (13/11). Dilaporkan puluhan rumah rusak akibat bencana alam dan terjadi pengungsian warga di beberapa titik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Catur Subandrio mengemukakan setidaknya bencana tanah longsor terjadi di beberapa kecamatan yang ada di wilayahnya. Kecamatan tersebut meliputi, Wanayasa, Banjarmangu, Bawang, Susukan dan Punggelan.
"Kalau di Desa Kendaga Kecamatan Banjarmangu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi. Longsoran terjadi di bahu jalan provinsi sepanjang 50 meter," ujarnya saat dihubungi, Minggu (13/11).
Sementara itu, longsor yang terjadi di Desa Masaran Kecamatan Bawang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB di Dukuh Kamal RT 01/03. Longsoran sepanjang 17 meter dengan ketinggian 6,5 meter membuat dua rumah warga terancam. "Tak hanya itu, pondasi masjid yang masih dalam pembangunan juga terancam," ujarnya.
Kondisi serupa juga terjad di Desa Gumelem Kulon Kecamatan Susukan sekitar pukul 13.00 WIB, tepatnya di Dusun Gunung Duwur RT 02/RW 01, yang mengakibatkan dua rumah warga terancam longsor.
"Untuk saat ini, 9 jiwa yang menghuni rumah tersebut terpaksa diungsikan ke rumah tetangga yang lebih aman," ujarnya.
Catur menambahkan, longsor juga terjadi di Desa Jembangan Kecamatan Punggelan yang mengakibatkan longsor di tebing jalan wilayah tersebut. Kejadian longsor juga mengakibatkan sembilan unit rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang dan satu rumah rusak ringan di Desa Suwidak Kecamatan Wanayasa Banjarnegara. Selain itu, satu rumah dan bangunan musala juga terancam longsor susulan.
Pihak BPBD Banjarnegara juga membuka posk bencana di Dusun Sikenong Desa Bantar Kecamatan Wanayasa untuk penanganan bencana tersebut. Catur mengemukakan, saat tercatat 39 jiwa dari 13 keluarga penghuni rumah mengungsi. Selain itu, Catur mengemukakan, sejak longsor yang terjadi mulai tanggal 4 November 2016, kemudian pada tanggal 8-9 November 2016 juga mengakibatkan pergerakan tanah.
"Pemantauan di lokasi bencana, pergerakan tanah tercatat rerata tujuh centimeter dari hari ke hari dengan kisaran pergerakan tanah antara tujuh centimeter hingga 15 centimeter. Saat musim hujan deras, dikhawatirkan pergerakan tanah akan terjadi semaikn cepat," ucapnya.
Sementara itu, ia mengemukakan saat ini relawan yang diturunkan berjumlah 74 perseonel yang terdiri dari tim BPBD Banjarnegara, perangkat desa, Banser NU, Kokam Muhammadiyah, Bagana, KRKB, FKAPB, Destana Desa Bantar, Destana Desa Karekan, warga Desa Suwidak, Karang Taruna Suwidak, PKK Suwidak dan Destana Desa Dawuhan.
"Untuk kebutuhan tersebut, masih kekurangan relawan untuk membersihkan lokasi bencana. Sedangan, logistik yang tersedia sampai saat ini berupa air mineral, beras, mi instan, minyak goreng dan kebutuhan dapur umum, lauk pauk," jelasnya.