Ibunda Briptu Rani: Anak saya bukan pelacur!
"Anak saya waktu gadis tidak pernah nakal, apalagi pelacur. Anak saya bukan pelacur," tegas Raya.
Raut wajah sedih terus terlihat dari ibunda Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni, Raya Situmeang. Tudingan miring kerap diterima kepada putri sulungnya yang kini menghilang itu.
Raya menegaskan, Rani yang berdinas di Polres Mojokerto Jawa Timur bukanlah cewek gampangan seperti yang beredar sekarang ini.
-
Kapan Raja dan Ratu berfoto bersama? Sebelumnya, tiga keponakan Syahrini juga berfoto bersama sehari sebelum kelahiran.
-
Gaya apa yang diusung Gista Putri dalam foto yang diunggahnya? Belum lama ini, Gista Putri memposting foto dirinya dengan gaya santai, lengkap dengan kacamata hitam.
-
Kapan momen bocah perempuan itu berfoto dengan Jenderal Maruli? Momen tersebut selayaknya yang terungkap melalui video singkat unggahan akun Instagram @tni_angkatan_darat beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana ekspresi bocah perempuan itu setelah berfoto dengan Jenderal Maruli? Usai berfoto, Jenderal Maruli lantas tak segan untuk mengajak tos hingga merangkul gadis cilik berbaju biru itu. Aksinya bersambut. Sang gadis cilik langsung ikut berbalas tos. Ekspresinya Gemas Tak berselang lama, Jenderal Maruli lantas beranjak. Namun, bocah cilik tersebut justru membuat ekspresi wajah yang begitu menggemaskan nan lucu. Dia membelalakkan mata sembari mengangkat kedua tangan. Gadis cilik itu seolah tak percaya atas momen langka yang baru saja dilaluinya kala itu.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan biksu dalam foto yang beredar? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, biksu dalam foto yang beredar bernama Luang Phor Pian asal Thailand dan telah meninggal dunia pada 16 November 2017 di Bangkok Thailand pada usia 92 tahun.
-
Annisa Pohan mengenakan apa saat berfoto bersama Melati Putri Pertiwi? Annisa Pohan terlihat memukau dalam sesi pemotretan Melati Putri Pertiwi bersama Kowani. Dia mengenakan kebaya dengan warna lime terang bersama ibu-ibu pejabat dan pengusaha ternama Indonesia.
"Anak saya waktu gadis tidak pernah nakal, apalagi pelacur. Anak saya bukan pelacur," tegas Raya saat ditemui merdeka.com di kediamannya di bilangan Pasanggrahan, Ujung Berung, Bandung, Sabtu (25/5).
Menurutnya, Rani kabur lantaran kerap diperlakukan seloroh oleh atasannya yang tak lain Kapolres Mojokerto.
"Masak anak saya disuruh menemani karaoke teman-teman atasannya, sampai larut malam. Kalau tidak mau diancam," cerita Raya yang tampak menahan emosi.
Rani juga pernah mendapat pelecehan seksual di kantornya. Atasannya seperti mau meremas payudara saat akan mengukur baju dinas.
"Masa Kapolres jadi tukang ngukur baju Rani, saat itu Rani diukur bajunya di ruangannya di situ sempat memegang (payudara)," ungkapnya.
Seandainya putri sulungnya nakal, kata Raya, tentu dia tidak akan kabur seperti sekarang. "Buktinya Rani geram dan meninggalkan tempatnya berdinas," paparnya.
Menurut Raya, kondisi polwan kelahiran Bogor 18 Juni 1988 silam itu saat ini masih depresi.
"Rani ingin sekali balik lagi ke tempatnya bekerja, tapi seperti trauma dan takut," jelasnya.
Polda Jatim memberikan tanggapan tentang berbagai informasi penyebab kaburnya Briptu Rani. "Kami melakukan penyelidikan terkait adanya laporan tersebut. Termasuk ungkapan adanya pelecehan seksual, penggelapan uang dan sebagainya. Kami masih dilakukan pencarian keterangan serta bukti-bukti masalah tersebut," tandas Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Suhartoyo.
Polda Jawa Timur menurunkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan. "Tim dari Propam Polda Jatim sudah kita turunkan ke Mojokerto untuk melakukan pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan). Tim khusus Polda Jatim itu sudah diberangkatkan ke sana sejak pagi tadi (Rabu, 22/5)," ungkap AKBP Suhartoyo.
Dijelaskan Suhartoyo, di Mojokerto, tim Propam Polda Jawa Timur itu melakukan sejumlah pengumpulan data dan informasi. "Termasuk menggali informasi dari internal Polres Mojokerto, maupun dari pihak-pihak lain yang terlibat."
Seperti diberitakan, pasca vonis hukuman khusus selama 21 hari dalam sidang kode etik di Polres Mojokerto pada 16 Januari lalu, karena desersi (tidak masuk tanpa izin), Briptu Rani tiba-tiba menghilang. Sampai akhirnya pada 25 April, pihak kepolisian menetapkan ibu satu anak itu sebagai DPO alias buron. Kemudian pada tanggal 15 Mei, Briptu Rani mendatangi Mabes Polri untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya dari kesatuan.
Selanjutnya, berbagai informasi miring seputar kehidupan polwan cantik itu terus berkembang hingga saat ini.
(mdk/ren)