ICW minta masyarakat aktif berperan awasi penyaluran dana desa
ICW minta masyarakat aktif berperan awasi penyaluran dana desa. Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, peran serta masyarakat adalah pengawasan yang diyakini paling efektif dalam pencegahan korupsi dana desa. Peneliti ICW, Egi Primayogha mengatakan, terdapat dua pengawasan yang bersifat formal dan non formal.
Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, peran serta masyarakat adalah pengawasan yang diyakini paling efektif dalam pencegahan korupsi dana desa. Peneliti ICW, Egi Primayogha mengatakan, terdapat dua pengawasan yang bersifat formal dan non formal.
"Pengawasan formal berasal dari Kementerian Desa yang membentuk Satuan Tugas Dana Desa dan pengawasan non formal yang berasal dari masyarakat seperti Badan Permusyawaratan Desa," kata Egi saat konferensi pers di Kantor Sekertariat ICW, Jakarta Selasa, Jumat(10/8).
Egi menuturkan, BPD perlu lebih maksimal dalam menyerap aspirasi dan mengajak masyarakat aktif terlibat dalam pembangunan desa, dari pemetaan kebutuhan desa, perencanaan, pengelolaan, hingga pertanggung jawaban sehingga pengawasan masyarakat lebih efektif.
"Dalam pandangan kami, pengawasan paling efektif dilakukan oleh masyarakat desa. Tinggal bagaimana masyarat desa bisa melaporkan, termasuk keamanan masyarakat ketika akan melaporkan kecurangan," kata dia.
Namun, peran masyarakat dalam mengawasi pengelolaan dana desa belum aktif bagaimana semestinya. Peneliti, Almas Sjafrina menjelaskan, ketidakaktifan masyarakat desa dikarenakan ketidak tahuan tentang hak dan kewajiban sebagaimana diatur dalam UU Desa.
"Masyarakat terbiasa tidak dilibatkan, mereka merasa tidak punya hak dalam menanyakan perencanaan dan alokasi dana desa, padahal itu tercantum dalam pasal 68 UU Desa," jelas Almas seusai konferensi pers.
Almas juga menambahkan, masyarakat harus dibiasakan dan dilibatkan secara aktif dalam pembangunan desa.
"Harus dibiasakan (masyarakat) harus dibiasakan, kita harus mengubah perspektif ini mengajak masyarakat desa untuk terlibat aktif di dalamnya," pungkasnya.
Baca juga:
Dana desa bikin kepala daerah resah
4 Bukti tak optimalnya program dana desa ala Jokowi
Takut gunakan dana desa, puluhan Kades datangi Kejari Sidoarjo
Pemerintah akan perkuat pengawasan dana desa dengan meningkatkan SDM
Mendagri soal penyelewengan dana desa: Pengawasan sudah komprehensif
Menkeu akui penggunaan dana desa belum optimal
'Uang pajak dikorupsi dari dana desa, ya orang pajak paling marah'
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Dana Desa mulai diterapkan di Indonesia? “Apalagi ternyata selama sewindu pelaksanaan UU Desa, total Dana Desa yang telah dikucurkan negara sudah menyentuh Rp539 triliun. Sungguh angka yang sangat fantastis. Yang apabila tidak dikelola secara akuntabel dan hati-hati, tentu akan sia-sia,” ungkap Puteri dalam Sosialisasi Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Gedung Sawala Yudistira, Komplek Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, belum lama ini.
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
-
Siapa Naja Dewi? Berikut adalah gambar Naja Dewi Maulana, anak tunggal Armand Maulana dan Dewi Gita.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.