IDI Nilai Penanganan Covid-19 di Banten Kurang Efektif
Budi mengatakan, saat ini klaster keluarga mendominasi. Untuk itu Satgas Provinsi Banten harus memetakan mekanisme penanganan Covid-19 dengan baik.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten, Budi Suhendar menilai, penanganan Covid-19 di wilayah Banten kurang efektif dan belum maksimal. Ini melihat data peningkatan kasus positif dan kematian akibat Covid-19.
"Selama ini kami melihatnya sudah ada giat itu. Namun dalam belakangan hari ini ada kesan kurang efektif, itu akan kami dorong untuk optimal," katanya di Serang, Rabu (3/2).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Dia mengatakan, saat ini klaster keluarga mendominasi. Untuk itu Satgas Provinsi Banten harus memetakan mekanisme penanganan Covid-19 dengan baik.
"Bersama-sama kita nilai sekiranya apa saja yang perlu kita perkuat, sempurnakan khususnya dalam hal pemahaman semua pihak termasuk masyarakat, bahwa 5M itu kebutuhan di era pandemi. Banyak klaster keluarga, artinya keluarga ini hal yang penting untuk meresap dalam kalbu keluarga bahwa menjaga diri salah satu bentuk saling menyayangi," ujarnya.
Budi berharap penanganan dan pencegahan idealnya harus harmoni. Sebab pada kondisi di lapangan, tempat tidur untuk pasien Covid-19 akan mudah ditambah, namun untuk tenaga kesehatan yang merawatnya sangat sulit dilakukan penambahan.
"Karena kalau hanya berpikir dalam penanganan, seberapa pun tempat tidur ditambah, apabila penanganannya kurang akan bertambah terus (pasien positif). Masalahnya adalah tempat itu bisa ditambah, SDM belum tentu bisa ditambah cepat. Agar tidak terjadi chaos kami mendorong penguatan mekanisme ini dalam bidang pencegahan," tutupnya.
Baca juga:
Diduga Kelelahan Setelah Jaga Malam, Nakes di Garut Pingsan Usai Disuntik Vaksin
Positif Covid-19, Walikota Terpilih Binjai Dirawat di Medan
Satgas Covid-19: RS Hampir Penuh, Banyak Pasien Positif Terpaksa Isolasi Mandiri
WNA Sembuh dari Covid-19 Tambah 6, Total Menjadi 799
Menag Yaqut Keluarkan Instruksi 5M Bantu Atasi Pandemi Covid-19
Kesembuhan Covid-19 di RI Meningkat Selama 8 Minggu Berturut-Turut