IDI: Waspada Virus Corona Varian N439K, Lebih 'Smart' dari Sebelumnya
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melaporkan, telah ditemukan mutasi baru dari Covid-19 yaitu N439K. Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih mengatakan, varian N439K itu sudah ditemukan di lebih dari 30 negara.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melaporkan, telah ditemukan mutasi baru dari Covid-19 yaitu N439K. Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih mengatakan, varian N439K itu sudah ditemukan di lebih dari 30 negara.
"Belum lama pemerintah mengumumkan varian B117 dan di dunia, telah terdapat varian baru lagi yang berkembang ditemukan di Inggris yakni N439K," ucapnya, Jumat (12/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Daeng mengatakan, kecepatan mutasi yang lebih cepat N439K juga sangat cepat. Selain itu, sifat dari virus ini juga berbeda dari varian virus sebelumnya. Dia kemudian menjelaskan karakterisstik dari varian virus baru ini.
"Varian N439K ini yang sudah lebih di 30 negara ternyata lebih 'smart' dari varian sebelumnya, karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat dan tidak dikenali oleh poluclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," jelasnya.
Dia pun meminta masyarakat untuk lebih waspada dan mengetatkan protokol kesehatan. Dia bahkan menyarankan agar masyarakat selalu menggunakan masker yang bisa mencegah penularan hingga 90 persen. Karena, kata dia, masker tersebut bisa mencegah penularan virus melalui udara (aerosol).
Sebelumnya, pemerintah pernah menyatakan bahwa penyebaran virus melalui udara atau aerosol lebih cepat. Penyebaran dalam bentuk droplets berukuran kurang dari 0,8 - 10 mikron bisa menetap di udara hingga tiga jam.
Inilah sebabnya pemerintah tidak menyarankan bekerja di dalam ruang tertutup dengan pendingin ruangan tanpa adanya sirkulasi udara yang baik.
Dia menegaskan, kemampuan pembentukan antibodi bersifat individual, baik pasca terinfeksi maupun pasca imunisasi. Sehingga meskipun sudah divaksin, mengetatkan protokol kesehatan tetap perlu dilakukan.
"Maka selain vaksinasi covid-19, ketaatan terhadap protokol kesehatan dan upaya menurunkan viral load sangat diperlukan untuk mengakhiri pandemi," tutupnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kasus mutasi virus corona B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia pada Selasa (2/3). Kemenkes melaporkan, mutasi virus corona B.1.1.7 ditemukan di lima provinsi.
Dua kasus pertama ditemukan di Karawang, Jawa Barat. Kemudian, di Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sumatra Selatan.
Baca juga:
Viral 14 Ambulans Mengantre untuk Jemput Pasien Covid-19 di Tasikmalaya, Ini Faktanya
Jokowi: Pandemi Covid-19 Mengajarkan untuk Mendobrak Cara Lama
Komisi IX DPR: PPKM Berpengaruh pada Penurunan Kasus Covid-19
Kebobolan Varian Baru Covid-19
11 Maret 2021: Kasus Covid-19 Aktif di Jakarta Kembali Melonjak, Bertambah 826
47 Kasus Positif Covid-19 di Tasikmalaya Berasal dari Klaster Senam