Ih, celanamu Jojon...
Istilah 'celana Jojon' kala itu sangat populer untuk menggambarkan mereka yang mengenakan celana di atas pusar.
Sebagai pelawak kawakan, Djuhri Masdjan alias Jojon, banyak meninggalkan kenangan pada publik Indonesia. Bukan hanya lawakan verbal dan gesturnya yang bisa bikin orang terpingkal, tetapi juga penampilan dan gaya berpakaiannya.
Bagi mereka yang hidup di era 80-90an, atau bahkan sampai sekarang, mungkin tak asing dengan istilah 'Celana Jojon'. Istilah itu dipakai untuk menggambarkan cara si pelawak tambun itu mengenakan celana hingga di atas pusar. Belum lagi, ikat pinggang plus suspender yang dia pakai, makin menegaskan ada yang tak biasa pada caranya bercelana.
Saking tenarnya, istilah 'celana Jojon' kala itu sangat populer untuk menggambarkan mereka yang mengenakan celana di atas pusar. "Ih, celanamu Jojon," kira-kira begitu celetukan yang selanjutnya dilanjutkan tawa.
Selain celana, Jojon juga dikenal dengan kumis kecil sedikit di tengah bak Charlie Chaplin. Kumis imut menambah lengkap kelucuan pria kelahiran 5 Juni 1947 ini. Gaya ini yang juga ditiru pelawak era sekarang, seperti Gogon.
Jojon tampil ke publik Indonesia dengan grup lawak Jayakarta dan ngetop di era 1970-an dan 1980-an. Mereka tetap bertahan meski saat itu lahir generasi baru kelompok lawak, macam Warung Kopi DKI dan Bagito.
Namun, lambat laun perahu Grup Jayakarta mulai goyah. Satu per satu anggotanya hengkang. Hasanuddin atau tenar disapa U'u, Suprapto alias Esther, Chaplin, dan Jojon memilih bersolo karier. Tinggal Cahyono yang kini menjadi pemuka agama bertahan sebagai anggota kelompok itu. Empat nama di atas, selain Cahyono, sudah mangkat.
Jojon meninggal dunia sekitar pukul 06.04 WIB tadi setalah tiga hari dirawat karena asma di RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur. Jenazah Jojon akan disemayamkan di kediamannya di Sentul, Bogor, sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga:
Ini keinginan terakhir Jojon sebelum meninggal
Anak Jojon sudah dapat firasat tentang kepergian ayahnya
Keluarga masih shock dengan kepergian Jojon
Bagaimana serangan asma bisa mematikan?
Sebelum meninggal, Jojon ingin melihat anaknya wisuda sarjana
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Siapa yang meninggal dunia dalam kecelakaan? Ia membaca lebih lengkap berita yang muncul tersebut. Ia pun dibuat kaget saat melihat nama korban. Ia mengatakan bahwa nama korban sama seperti kliennya yang sempat ghosting dirinya.
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal dunia? Ki Joko Bodo tutup usia di umur 58 tahun, tepatnya pada 22 November 2022.
-
Kapan Dono Warkop DKI meninggal dunia? Tepat pada tanggal 30 Desember 2001, Dono Warkop meninggal dunia.
-
Kapan Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto meninggal dunia? Ayah Irjen Krishna Murti meninggal dunia. Ia adalah Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto Bin Soejitno yang mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (10/7) kemarin.
-
Siapa yang meninggal dunia? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).