Ikatan Guru Indonesia Dukung Peniadaan UN untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Dia menambahkan ada beberapa pertimbangan, di antaranya saat ini masih banyak guru belum siap menjalankan pembelajaran jarak jauh atau kelas maya. Pembelajaran daring tersebut, kata dia, bagian dari persiapan UN.
Ikatan Guru Indonesia (IGI) mendukung penuh langkah pemerintah yang melakukan peniadaan Ujian Nasional (UN) jenjang SMP dan SMA untuk melindungi siswa dan guru dari penularan pandemi Covid-19. Menurut IGI, langkah pemerintah sangat tepat.
"Ini adalah keputusan yang sangat tepat, dalam suasana pandemi Covid-19, yang belum jelas kapan berakhirnya," ujar Ketua Umum IGI, Muhammad Ramli Rahim saat dihubungi dari Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (24/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Dia menambahkan ada beberapa pertimbangan, di antaranya saat ini masih banyak guru belum siap menjalankan pembelajaran jarak jauh atau kelas maya. Pembelajaran daring tersebut, kata dia, bagian dari persiapan UN.
Selanjutnya, pelaksanaan UN akan terganggu suasana psikologis masing-masing siswa yang berada dalam ketakutan tertular virus corona jenis baru itu.
"Siswa dan guru pun memiliki potensi yang sangat besar untuk tertular atau menularkan Covid-19. Meskipun dilakukan berbagai upaya pencegahan dengan berbagai macam cara disinfektan," kata dia.
Keputusan Jokowi Sudah Tepat
Ia mengemukakan jika UN tetap dilaksanakan maka bertentangan dengan imbauan Presiden Jokowi yang menginginkan siswa dan guru tetap berada di rumah.
"Sehingga sungguh sangat tepat apa yang diputuskan oleh Presiden Joko Widodo terkait peniadaan UN," kata dia.
Pemerintah daerah juga terlihat gamang dalam menanggapi persoalan UN, yakni ada yang menunda. Namun ada juga bersikukuh akan melaksanakan UN.
"UN juga tidak memiliki nilai apapun dan tidak memberikan manfaat apapun, kecuali sekadar angka-angka yang juga tidak akan ditindaklanjuti," kata dia.
Sejak 2015, nilai UN tidak lagi digunakan sebagai penentu kelulusan. Nilai UN juga dimanfaatkan untuk pemetaan pendidikan di daerah. Kemendikbud pada 2021 juga akan mengganti format UN dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
(mdk/eko)