Iklan HUT RI pamerkan paha model seksi, Platinum minta maaf
Iklan HUT RI pamerkan paha model seksi, Platinum minta maaf. Jika diamati, Iklan jumbo milik Platinum Cramic yang terpasang di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya sejak Selasa lalu, memang mengandung unsur seni. Sayang, iklan bergambar perempuan berbusana merah-putih itu terlalu vulgar: mengumbar aurat.
Jika diamati, Iklan jumbo milik Platinum Cramic yang terpasang di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya sejak Selasa lalu, memang mengandung unsur seni. Sayang, iklan bergambar perempuan berbusana merah-putih itu terlalu vulgar: mengumbar aurat.
Alih-alih mendapat pujian, iklan tersebut justru dicopot Satpol PP Kota Surabaya, Sabtu (12/8) sore. Sebab, iklan tersebut diprotes sejumlah warga dan tokoh masyarakat di Kota Pahlawan.
Salah satu kecaman itu datang dari Ketua Pemuda Pusura, Hoslih Abdullah. Di grup Rek Ayo Rek, tokoh yang akrab disapa Cak Dollah ini menyebut iklan Platinum Cramic melecehkan simbol negara: Bendera Merah Putih.
Kata Cak Dollah, Surabaya sebagai Kota Pahlawan dan banyak dihuni kaum nasionalis terusik dengan iklan tersebut. Platinum diduga telah melecehkan merah-putih di saat bangsa Indonesia tengah merayakan HUT RI ke 72.
Materi iklan bertuliskan: Dirgahayu Republik Indonesia milik Platinum Cramic itu, memvisualisasikan model perempuan berbusana merah-putih, dengan dua tangan memegang bendera kecil. Namun, pada bagian bawah atau kaki kirinya terlihat vulgar.
"Rasanya tampilan foto sepertinya kurang pas dan dibalut kain warna merah-putih melambangkan bendera Negara Indonesia. Apalagi bertepatan dengan HUT RI," sesal Cak Dollah yang turut berkomentar di grup WA Rek Ayo Rek.
Untuk itu, pihaknya meminta agar Platinum selaku perusahaan pemasang iklan ditindak sesuai proses hukum jika memang ada unsur pidananya. Ini dimaksudkan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Beberapa warga dan tokoh masyarakat lain di grup yang sama, mengapresiasi kerja cepat Satpol PP Surabaya. "Pak Satpol PP matur nuwon (terima kasih) atas gerak cepatnya," ucap Kemas A Chalim, tokoh pedagang Pasar Turi.
Platinum Cramic minta maaf
Sementara manajemem Platinum Cramic, melalui divisi marketingnya, Bagus, menyampaikan permintaan maaf, khususnya kepada warga Surabaya atas keteledoran perusahaannya tersebut.
Menurut Bagus, tidak ada maksud dari perusahaan untuk melecehkan merah-putih. Perusahaan sengaja memilih gambar model seksi pada iklannya itu karena unsur seni. "Maksud kami hanya seni. Kami mohon maaf," ucap Bagus.
Memang, diakui Bagus, ikalan perempuan berbusana merah-putih dengan aurat terbuka itu sudah terpasang di Jalan Panglima Sudirman sejak Selasa dini hari lalu. Dan rencananya akan dipasang di 15 titik lain di Kota Surabaya. "Sudah dipasang sejak Selasa dini hari lalu," akunya.
Tapi karena menuai kontroversi, kata Bagus, pihaknya akan segera mengganti dengan materi iklan lain yang tidak menyalahi estetika. "Sekali lagi manajemen meminta maaf dan akan mengganti dengan materi iklan yang baru," pungkasnya.