Ini 3 jenderal yang diajukan Polri ke KPK buat jadi Direktur Penindakan
Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan korps Bhayangkara telah mengusulkan tiga nama untuk mengisi jabatan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah Irjen Heru Winarko menjadi Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN).
Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan korps Bhayangkara telah mengusulkan tiga nama untuk mengisi jabatan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah Irjen Heru Winarko menjadi Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN). Tiga calon tersebut salah satunya Kapolda Nusa Tenggara Barat Brigjen (Pol) Firli, Kepala Biro Bareskrim dan salah satu pejabat Polri yang kini bertugas di BPN (Badan Pertahanan Nasional).
"Sesuai permintaan ada tiga yang kita kasih. Kapolda NTB, satu lagi Kepala Biro Bareskrim, satu lagi salah satu pejabat Polri di luar institusi Polri yaitu BPN (Badan Pertahanan Nasional)," kata Syafruddin usai rapat prestasi atlet Asian Games bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di STIK-PTIK, Jl Tirtayasa, Jakarta Selatan, Kamis (8/3).
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Bagaimana perjalanan karier Kompol Syarif di Polri? Dalam podcast dengan SDM POLRI TODAY, Syarif awalnya mambagikan perjalanan dirinya bisa akhirnya menjadi seorang anggota Polri. Sebagaimana diketahui, Syarif sempat gagal tes di Akademi Militer dan Akademi Angkatan Laut. Namun, Ia kini berhasil menjadi anggota Polri.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Syafruddin menjelaskan alasan memilih tiga orang tersebut lantaran ahli di bidang investigasi. Kemudian, kata dia, ketiganya pernah mengikuti sekolah antikorupsi.
"Pengganti Deputi Penindakan memang KPK membuka bagi para calon itu. Membuka dan meminta salah satunya Polri. Ini harus jelas," kata Syafruddin.
Tidak hanya Polri, kata Syafruddin, yang mengirimkan nama kepada KPK. Ada pula PPATK, Kejaksaan serta seluruh kementerian dan kelembagaan.
"Jangan disangka kami dorong-dorong Kejaksaaan kirim nama, PPATK kirim nama. Semua kementerian lembaga," kata Syafriuddin.
Pihaknya hanya memberikan tiga nama tersebut kepada KPK. Setelah itu KPK yang akan menyeleksi usulan dari berbagai pihak.
"Oh itu urusan KPK. KPK yang seleksi ada dari Polri, Kejaksaan dari luar," tegas Syafriuddin.
Diketahui sebelumnya, KPK telah menerima nama pengganti Deputi Penindakan KPK Irjen Heru Winarko. Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan nama-nama tersebut disodorkan dari Polri dan Kejaksaan.
"Saat ini namanya sudah ada tapi saya belum mendapatkan nama-nama tersebut ada tujuh dari Kejaksaan dan enam dari Polri. Untuk Polri itu tiga calon Direktur Penyidikan tiga calon Deputi bidang penindakan, kalau dari Kejaksaan seluruhnya di penindakan jadi totalnya 13," terang Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (7/3).
Baca juga:
Bareskrim Polri menerima hibah barang rampasan KPK
Kabareskrim ke KPK: Yang ditangkap jangan receh-receh
Lewat Bareskrim, KPK serahkan aset Nazaruddin & Fuad Amin ke negara
Kasus e-KTP, eks bos Quadra Anang Sugiana Sudihardjo segera disidang
KPK periksa Sugiarto, terpidana kasus e-KTP