Ini beda FDR dan CVR dalam black box pesawat
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi mengatakan, terdapat sejumlah bagian di dalam black box pesawat. Menurut dia, bagian black box Lion Air yang ditemukan hari ini bukan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang berisi percakapan pilot, melainkan Flight Data Recorder (FDR).
Tim SAR gabungan berhasil menemukan kotak hitam pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi lalu. Black box 'burung besi' rute Jakarta-Pangkalpinang itu ditemukan di hari ke-empat pencarian atau Kamis (1/11) di kedalaman 30 meter.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi mengatakan, terdapat sejumlah bagian di dalam black box pesawat. Menurut dia, bagian black box Lion Air yang ditemukan hari ini bukan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang berisi percakapan pilot, melainkan Flight Data Recorder (FDR).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
"Ini berisi Flight Data Recorder (FDR), Voice Data Recorder (CVR) belum (ditemukan)," kata Syaugi, di KM Baruna Jaya, Karawang, Kamis (1/11).
Pihaknya menyerahkan FDR tersebut kepada perwakilan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk ditindaklanjuti. Perwakilan KNKT yang menerima memastikan itu bukan CVR.
"Mudah-mudahan bagian yang lain (CVR) segera kita temukan," ujar dia.
Komponen kotak hitam pesawat terbang terdiri atas flight data recorder (FDR) atau perekaman data penerbangan dan cockpit voice recorder (CVR) atau perekaman suara kokpit. Secara umum keduanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan agar seluruh penyebab kecelakaan bisa teranalisa.
Namun, kedua alat ini memiliki fungsi yang berbeda kendati satu rangkaian dalam black box. Flight data recorder (FDR) atau perekaman data penerbangan merupakan data-data berupa angka yang merekam seluruh penerbangan pesawat. Sedangkan cockpit voice recorder (CVR) atau perekaman suara kokpit merekam suara-suara yang terjadi di dalam kokpit termasuk pembicaraan pilot dan co-pilot, pilot dengan kru pesawat maupun pilot dengan menara ATC.
Menurut pengamat penerbangan Alvin Lie, meski FDR sudah ditemukan, namun masih memerlukan data pembanding, salah satunya CVR. Oleh karena itu, kedua alat tersebut tidak bisa dipisahkan demi mengetahui seluruh kejadian saat berlangsungnya penerbangan.
"Kalau FDR melihat dari aspek mesin, kalau CVR dari aspek manusianya," ungkap Alvin saat berbincang dengan merdeka.com, pada 2015 lalu.
Meski begitu, kedua bagian ini masih perlu di cross check dengan data-data pendukung lainnya, seperti catatan perawatan pesawat, rekaman radar hingga data-data lain yang berhubungan dengan kecelakaan tersebut. Dengan demikian, diharapkan informasi yang diperoleh tim investigasi bisa didapatkan secara akurat.
"Data-data ini penting untuk mencari informasi seakurat mungkin untuk melakukan rekonstruksi pesawat itu sendiri, dibawa kembali teliti apa yang terjadi," papar dia.
Baca juga:
Keluarga tak tahu kopilot Lion Air JT610 punya banyak anak asuh
53 Keluarga korban Lion Air JT 610 dapat pendampingan psikolog
Black box ditemukan, pencarian korban Lion Air JT610 terus lanjut
Sandiaga minta tak saling menyalahkan dalam insiden Lion Air JT610
Bareskrim panggil caleg PAN Mustofa Nahra terkait hoaks Lion Air
Tim DVI ambil sampel DNA 238 bagian tubuh dari 48 kantong jenazah
Black box Lion Air yang ditemukan bukan CVR tapi FDR