Ini Fasilitas Wisma Atlet yang Jadi Rumah Dinas PNS
Pemerintah memutuskan akan menggunakan fasilitas Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat untuk perumahan dinas bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, dan Polri.
Pemerintah memutuskan akan menggunakan fasilitas Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat untuk perumahan dinas bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, dan Polri.
Kepastian ini didapat usai rapat sejumlah Menteri bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, di rumah dinasnya, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Februari 2019 lalu.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Kenapa DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI untuk menggunakan Wisma Atlet? Inggard berujar penggunaan Wisma Atlet bisa menjawab permasalahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang belum memiliki tempat rekapitulasi dan gudang logistik di Kemayoran.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Di mana letak Wisma Perdamaian? Tak jauh dari kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, terdapat sebuah bangunan tua yang dikenal masyarakat dengan nama Wisma Perdamaian.
-
Apa yang dilakukan dengan Wisma Perdamaian saat ini? Kini Wisma Perdamaian lebih sering digunakan untuk kegiatan pemerintah provinsi atau dimanfaatkan untuk kegiatan budaya, seni, ataupun pendidikan.
"Ya kami putuskan itu menjadi perumahan dinas daripada ASN dan TNI-Polri, kalau yang mau di situ," ujar JK kala itu.
Fasilitas apa saja yang diterima PNS yang akan tinggal di wisma atlet? Berikut ini ulasannya:
Memiliki 10 Tower
Wisma Atlet Kemayoran yang akan dijadikan rumah dinas PNS memiliki 10 tower, yang terbagi dari 7 tower di Blok D10 dengan jumlah unit 5.494 unit yang akan menampung 16.482 orang dan 3 tower di Blok C2 dengan jumlah unit 1.932 unit yang menampung 5.796 orang.
Unit rusun dengan tipe 36 dilengkapi ruang tamu dan dapur. Selain itu untuk kenyamanan penghuni, telah dilengkapi furnitur berupa tempat tidur, meja, kursi, gorden, pendingin udara, serta pemanas air.
Di bagian luar, terdapat fasilitas olahraga, seperti joging track. Bahkan wisma ini menyediakan beberapa ruangan yang bisa digunakan untuk meeting. Bahkan, di beberapa spot terdapat playground.
Memiliki Tempat Pakir yang Luas
Sementara itu, Wisma Atlet juga memiliki tempat parkir yang luas. Di setiap menara, tiga lantai paling bawah digunakan untuk parkir kendaraan.
Saat Asian Games 2018 lalu, luas area parkir di Blok C3 29.760 m2, mampu menampung 190 bus, 186 mobil dan 33 minibus. Di blok B8 luasannya lebih kecil yakni 5.838 m2, dengan kapasitas tampung 112 mobil dan 29 bus.
Bayar Biaya Pemeliharaan
Nantinya PNS yang menempati wisma atlet harus mengeluarkan uang iuran setiap bulan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengatakan uang itu digunakan untuk biaya pemeliharaan.
"Itu rumah dinas, mungkin sewa untuk pemeliharaan. Seperti PU juga punya rusun di Rempoa (Bintaro) itu di tempatin temen-temen PU ada iuran sebulan Rp 300 ribu buat pemeliharaan," kata Basuki di Istana Presiden, Rabu (6/3/2019).
Mengenai pengelolaan dan pemeliharaan Wisma Atlet, Basuki mengaku ada dua kemungkinan, yaitu akan dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) atau Perum Perumnas.
"Mengenai skemanya, nanti Setneg akan memanggil seluruh K/L, biar fair. Kemudian akan dibawa lagi ke Wapres," ujar Basuki.