Ini foto legendaris kekalahan Soeharto oleh IMF
15 Januari 1998, hari yang bakal diingat oleh Indonesia sebagai kekalahan di tangan pilar ekonomi liberal dunia.
15 Januari 1998, hari yang bakal diingat oleh Indonesia sebagai kekalahan di tangan pilar ekonomi liberal dunia, International Monetary Fund alias IMF.
Di tengah krisis yang makin memburuk, Presiden Soeharto dipaksa menerima bantuan dari IMF. Bantuan yang ternyata makin menjerumuskan Indonesia karena IMF jadi punya kekuatan untuk mendikte ekonomi Indonesia.
Hari itu Bos IMF Michael Camdessus menyaksikan momen penandatanganan itu sambil menyilangkan kedua lengan di dada. Sementara Soeharto membungkuk untuk menandatangani Letter of Intent (LoI)
Bos IMF itu terlihat pongah seperti tampak pada foto yang dimuat di media nasional dan internasional keesokan harinya.
"Sejarah mencatat peristiwa itu sebagai "Soeharto tunduk pada IMF, salah satu pilar kapitalisme global" tulis Kantor Berita Antara.
Dalam buku 34 Wartawan Istana Istana Bicara Tentang Pak Harto, Banjar Chaeruddin menuliskan sikap Camdessus tersebut langsung diprotes banyak pihak.
Profesor Ekonomi dari Universitas Indonesia Sri Edhie Swasono mengkritik keras kebijakan Soeharto dan sikap Camdessus itu.
"Penulis (Sri Edhi Swasono) secara pribadi sempat menyampaikan sikap protes kepada Presiden Soeharto tatkala melihat Camdessus bersilang tangan di dada, sedakep mengawasi Presiden Soeharto menandatangani letter of intent IMF yang disodorkan kepada beliau di rumah pribadi Cendana."
"Sebagai orang Indonesia yang tahu harga diri, penulis tidak bisa pula menerima kecongkakan Camdessus. Lebih dari itu protes penulis juga berkaitan dengan Lol yang banyak melanggar UUD 1945 (Pasal 33). Penulis tidak yakin Presiden Soeharto membaca seluruh isi letter on intent itu. Bagi penulis, itu menjadi tanggung jawab Prof Widjojo Nitisastro yang nampak hadir di Cendana."
Tak hanya orang Indonesia, bahkan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohammad juga memprotes sikap arogan bos IMF itu.
"Saya amat tidak suka melihat gambar Camdessus berdiri berpeluk tubuh bersebelahan Presiden Soeharto ketika menyaksikan Pemimpin Indonesia itu menandatangani perjanjian dengan IMF. Camdessus kelihatan begitu puas dan sinis menyaksikan Presiden Soeharto," kata Mahatir.
Ketidaksukaan para pemimpin itu terbukti. Pinjaman dari IMF malah makin menjerumuskan Indonesia. Kelak terbukti IMF-lah yang sengaja merancang krisis ekonomi untuk menjatuhkan Soeharto. Malaysia yang tak mau terikat utang IMF sembuh jauh lebih cepat dari krisis ekonomi itu.