Ini hasil rapat Menteri Tedjo, Panglima TNI dan Wakapolri bahas Poso
Untuk mencegah aksi terorisme meluas, Polri dan TNI akan sisir enam kecamatan di Poso.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno rapat gabungan bahas teror di Poso bersama Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti dan Kepala BNPT Saud Usmad Nasution. Hasilnya, TNI dan Polri akan turun ke beberapa titik rawan di Poso untuk melakukan upaya represif agar tak lagi terjadi terorisme di Poso.
"Jadi sebetulnya di Poso sudah ada operasi yang kita lakukan namanya Operasi Camar 2015. Ini akan diperkuat oleh pasukan TNI dan BNPT untuk bisa segera melakukan upaya represif pada kelompok teroris yang ada di Poso," kata Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti usai rapat di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (6/2).
Badrodin menjelaskan, sudah ada pemetaan wilayah yang bakal disisir TNI dan Polri untuk melakukan upaya pencegahan pelaku teror di Poso. Menurut dia, pasukan nantinya akan menyisir enam kecamatan yang dinilai rawan ancaman terorisme.
"Sudah ada enam kecamatan lokasi operasi ini ada Sausu, poso pesisir utara, Poso Pesisi Selatan, Lore, kemudian daerah di Gunung Biru," tegas dia.
Badrodin menjelaskan, hal ini dirasa penting untuk melakukan pencegahan. Sebab jika tidak, dia khawatir ancaman terorisme di Poso akan semakin besar.
"Ini merupakan suatu kekuatan kalau tidak ditanggulangi segera bisa membesar, oleh karena itu dilakukan kegiatan penindakan," terang dia.
Sementara itu, Jenderal TNI Moeldoko menjelaskan, penanganan Poso di bawah kendali langsung Wakapolri Badrodin Haiti. Namun jika dirasa masih kurang, pihanya siap menurunkan pasukan membantu di Poso.
"Intinya kita bicarakan persoalan Poso segera bisa diselesaikan bagaimana menggunakan kekuatan yang ada secara sinergik di bawah kendali Wakapolri saya akan siapkan kekuatan baik untuk unsur teritori maupun unsur pasukan. Saya berikan pada Kapolri untuk menindaklanjuti segera menyelesaikan masalah Poso," tutur dia.