Ini jenderal 'koppig' yang paling dipuji oleh Presiden Soekarno
Istilah koppig ini jadi populer. Dulu ada jenderal yang malah jadi favorit Bung Karno gara-gara koppig.
Presiden Jokowi marah besar namanya dicatut dalam permainan saham Freeport. Dalam percakapan antara pengusaha Riza Chalid, Ketua DPR Setya Novanto dan Dirut Freeport, Jokowi disebut sebagai orang yang 'koppig' alias keras kepala.
"Saya nggak apa-apa dikatakan presiden gila, presiden sarap, presiden kopeg. Tapi sudah mencatut saham 11 persen itu yang saya tidak mau. Ini masalah kepatutan, masalah etika, moralitas, dan itu masalah wibawa!" tegas Jokowi.
Istilah Bahasa Belanda 'koppig', kini jadi populer. Dulu ada seorang jenderal yang sangat disukai Presiden Soekarno karena 'koppig' alias ndablek dan keras kepala.
Dia adalah Mayor Jenderal KKO Ali Sadikin. Perwira tinggi marinir TNI AL ini dikenal keras kepala dan berani.
Tentang kriteria koppig alias ndablek ini diceritakan sendiri oleh Ali Sadikin. Ketika itu, April 1966, Ali Sadikin dipanggil lewat telepon agar ke istana bertemu Bung Karno. Dalam perjalanan, Ali bertanya-tanya, untuk urusan apa dia dipanggil Bung Karno.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kenapa Serka Sudiyono diundang ke acara Presiden Jokowi? Pada acara itu, Presiden Jokowi memberikan games-games menarik. Salah seorang yang berhasil maju ke podium adalah Serka Sudiyono.
-
Siapa yang menculik Sukarno dan Hatta? Aksi ini dimulai saat para pemuda mendesak Sukarno untuk segera bertindak setelah Jepang menyerah pada sekutu. Sukarno Menolak Permintaan Para Pemuda Untuk Mengobarkan Revolusi dan Melawan tentara Jepang Sempat terjadi ketegangan saat seorang pemuda membawa senjata tajam dan seolah ingin mengancam Sukarno.
-
Kenapa para pemuda menculik Sukarno dan Hatta? Para pemuda memutuskan untuk membawa SUkarno agar tidak dipengaruhi Jepang. Mereka membawa Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok yang saat itu dianggap cukup tersembunyi dan sukar dilacak Tentara Jepang.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terhadap nama-nama calon menteri yang diusulkan? Dasco menjelaskan, saat ini nama-nama tersebut sedang diprofiling oleh Prabowo. "Ada yang sudah mengusulkan dan sedang diprofiling disimulasikan ya nanti pada waktunya akan disampaikan kembali kepada ketua umum yang bersangkutan," kata Dasco, saat diwawancari di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/9).
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
Ali Sadikin ©Bang Ali Demi Jakarta 1966-1977
Sesampainya di istana, Ali diterima dengan ramah. Setelah duduk, Bung Karno yang mengenakan seragam panglima tertinggi menyampaikan kepada Ali Sadikin. "Ali, aku akan angkat kamu jadi gubernur Jakarta. Kamu bersedia?"
Ali mengaku kaget dengan penunjukan ini. Mengetahui kekagetan Ali, Bung Karno bertanya. "Mengapa?" Ali pun balik bertanya. "Bersedia? Apa ini perintah?" Sejenak Bung Karno diam, "Ya," katanya sambil tersenyum. Ali menjawab, "kalau perintah, akan saya lakukan."
Pada pagi hari tanggal 28 April 1966, Ali Sadikin pun dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta. Sejak dipanggil hingga pelantikan itu, Ali Sadikin selalu bertanya-tanya apa gerangan yang membuat dia dipilih sebagai gubernur Jakarta oleh Bung Karno.
Pertanyaan Ali itu baru terjawab saat pidato pelantikan oleh Bung Karno. "Ada yang ditakuti dari Ali Sadikin itu. Apa? Ali Sadikin itu orang yang keras. Dalam bahasa Belanda ada yang menyebutnya een koppige vent, koppig...Saya kira dalam hal mengurus Kota Jakarta Raya ini baik juga een beetje koppigheid (sedikit keras kepala). Apalagi ndoro dan ndoro den ayu sudah tahu, tidak boleh membuang sampah semau-maunya di pinggir jalan. Tetapi masih banyak toh yang membuang sampah di pinggir jalan. Nah, itu perlu dihadapi oleh orang yang sedikit keras, yang sedikit koppig." ujar Bung Karno dikutip dari Memoir Ali Sadikin karangan Ramadhan KH.
Meskipun sudah dijawab oleh Bung Karno langsung pada hari pelantikannya, Ali Sadikin mendapat jawaban lebih jelas tentang mengapa dia dipilih oleh Bung Karno sebagai gubernur Jakarta. Adalah Wakil Perdana Menteri Dr J Leimena yang bercerita kepada Ali. Awalnya, Bung Karno mencari calon gubernur Jakarta dan oleh Leimena disodori tiga nama yang semuanya jenderal. Tiga nama itu ditolak oleh Bung Karno.
"Saya perlukan orang yang keras, tegas, dan berani," kata Bung Karno ditirukan Leimena. Oleh Leimena kemudian disodorkan nama Ali Sadikin, tetapi Leimena mengungkapnya satu sifat Ali Sadikin yaitu koppig. Justru sifat itulah yang ternyata dicari oleh Bung Karno.
Dalam perjalanan waktu, Ali Sadikin tercatat sebagai salah satu gubernur terbaik pernah dimiliki Jakarta. Pada eranya, terwujud kebersihan kampung lewat Proyek M Husni Thamrin. Dia mengajarkan warga Jakarta untuk tidak buang sampah sembarangan. Pada eranya pula, rambu-rambu lalu lintas diperbaiki dan dilengkapi.
Pada masa Ali Sadikin, jalan rusak diperbaiki. Begitu pula gedung sekolah bobrok dibenahi. Gedung kegiatan remaja dibangun, dan tak kalah penting pusat kegiatan kebudayaan didirikan yang hingga sekarang masih ada yaitu Taman Ismail Marzuki.
Salah satu kunci sukses Ali Sadikin tidak lepas dari pribadi yang koppig seperti kriteria yang disampaikan Bung Karno.
Baca juga:
Rizal Ramli klaim cara pandangnya terinspirasi Ali Sadikin
Ahok disebut kafir, dulu Bang Ali digelari gubernur maksiat
Kisah Bang Ali bangun Jakarta dari judi dan bir
Tak ada polisi, gubernur Ali Sadikin atur lalu lintas saat banjir
Gaya bicara Ahok ceplas ceplos disamakan dengan Ali Sadikin