Ini komentar Kapolri soal warga geruduk RS pengedar vaksin palsu
Dia meminta warga silakan menyampaikan aspirasi asal jangan sampai melakukan perusakan.
Ratusan warga yang anaknya menjadi korban vaksin palsu menggeruduk Rumah Sakit Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur untuk meminta pertanggungjawaban. Warga yang tidak terima menjadi korban datang ke rumah sakit sekitar pukul 07.00 WIB.
Menanggapi hal ini, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan tak masalah apabila warga menggelar aksi di Rumah Sakit yang mengedarkan vaksin palsu. Terpenting, kata dia, warga jangan sampai terpancing emosi sehingga membuat kegiatan yang berujung anarkis.
"Saya pikir kalau menyampaikan pendapat tidak masalah. Tapi jangan sampai anarkis, kalau nanti anarkis apalagi kalau sampai ada perusakan, ada pelanggaran hukum ya akhirnya terpaksa kita tindak juga bukan hanya pembuat vaksinnya yang demo nanti akhirnya ditindak karena ada pelanggaran hukum baru," kata Tito usai menghadiri rapat membahas terorisme di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Jumat (15/7).
Tito mengimbau kepada warga untuk percaya kepada pihak kepolisian yang menangani kasus ini. Sebab, kata dia, Kepolisian sendiri tengah serius membongkar kasus vaksin palsu sampai ke akar-akarnya.
"Kan penegakan hukum sudah jalan, polisi sudah bekerja untuk menangani kasus ini, jadi percaya kan pada hukum, biarkan proses hukum berjalan, sampai dengan proses penyidikan, penuntutan sampai peradilan," ujarnya.
Seperti diketahui, awalnya, warga diminta untuk melapor di pos pengaduan sementara di ruangan sebelah kiri gedung rumah sakit Harapan Bunda dan menunggu di ruang radiologi. Mereka dijanjikan akan ditemui petinggi rumah sakit.
Namun, hingga pukul 10.00 WIB tidak ada kejelasan dari pihak RS Harapan Bunda. Kesal tidak mendapat kejelasan, ratusan warga beramai-ramai menyambangi gedung bagian belakang dekat rumah duka. Sebab, beredar informasi petinggi rumah sakit berkumpul di lantai 4 gedung tersebut.
Saat akan masuk ke gedung tersebut, warga diadang aparat kepolisian dan sekuriti. Ditambah, gedung tersebut dikunci dari dalam. Warga pun terus mendesak agar bisa masuk dengan aksi dorong-dorongan dengan aparat yang berjaga sekitar pukul 11.00 WIB.
Setelah terjadi kerusuhan, akhirnya pihak perwakilan diperbolehkan naik ke lantai 4 dan berdiskusi dengan petinggi rumah sakit. Pada pukul 13.30 WIB, petinggi rumah sakit pun akhirnya menemui warga dan membacakan surat pernyataan atas masalah vaksin palsu ini.
Pantauan merdeka.com, meja yang digunakan Ketua Komite Medis RS Harapan Bunda, Dokter Seto Hanggoro dan pihak RS lain untuk berdiri sempat karena tak kuat menahan beban para pihak korban yang melontarkan pernyataan.
Pasca-robohnya meja itu, warga pun bersorak sorai. Kemudian, saat Seto coba masuk ke dalam RS Harapan Bunda, mereka pun sempat mengejar Seto lantaran kurang puas dengan pernyataannya karena belum berbuah solusi. Seto pun langsung diamankan aparat kepolisian juga petugas keamanan RS Harapan Bunda.
Baca juga:
Ungkap kasus vaksin palsu, Bareskrim minta keterangan 47 saksi
RS Mutiara Bunda membeli vaksin diduga palsu dari sales langganan
Pihak RS Harapan Bunda akui vaksin palsu masuk melalui perawat
Kasus vaksin palsu, ratusan warga mengamuk di RS Harapan Bunda
Kasus vaksin palsu, mantan direktur RS Sayang Bunda jadi tersangka
RS Harapan Bunda ganti uang pasien korban vaksin palsu
Kabar vaksin palsu, warga 'geruduk' RSIA Mutiara Bunda Tangerang
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas