Ini Kondisi Kapolda Jambi saat Tim Evakuasi Tiba di TKP Helikopter Mendarat Darurat
Aksi evakuasi Kapolda Jambi dan kru helikopter tersebut direkam dalam video yang ditayangkan Div Humas Polri.
Tim SAR menemukan titik helikopter Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono yang mendarat secara darurat. Helikopter tersebut mendarat di Bukit Tamia, Muara Emat, Jambi, Minggu (19/2). Dalam insiden ini, Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono mengalami patah tangan.
Aksi evakuasi Kapolda Jambi dan kru helikopter tersebut direkam dalam video yang ditayangkan Div Humas Polri. Personel Sat Brimob Polda Jambi Ipda Abdur Rahman mengatakan proses evakuasi berjalan lancar. Para korban sudah dievakuasi untuk menjalani perawatan.
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Kenapa Petruk melempar orang keturunan Betawi dari pesawat? Petruk: (Tak mau kalah. Dia lempar orang keturunan Betawi di sampingnya ke luar pesawat).Kali ini Semar dan Gareng: (Jantungnya nyaris copot) Semar: “Lho? Kenapa kamu buang orang betawi tadi? Kan kasihan?”Petruk: “Tenang aja! Indonesia kaya banget kok! Masih banyak, orang betawi yang hidup di sana.”
-
Apa yang terjadi ketika ada kecelakaan bus, pesawat jatuh, dan kapal tenggelam? Kalau ada bus kecelakaan, pesawat jatuh, ada kapal tenggelam, semuanya akan muncul di mana? Jawaban: Di TV
-
Di mana kecelakaan beruntun yang melibatkan truk itu terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana cara Lapangan Terbang Gorda menyembunyikan pesawat? Sebagai gambaran, di masa itu lapangan terbang Gorda masih terdiri dari rawa, rumput ilalang dan wilayah hutan. Saking tebalnya semak belukar, pesawat yang sudah melaksanakan misi tertentu akan langsung disembunyikan di dalam semak-semak. Kendati berukuran besar, keberadaan pesawat tetap tidak terlacak.
"Alhamdulillah, untuk saat ini untuk titik koordinat untuk pesawat jatuhnya bapak Kapolda sudah kami dapatkan, dan untuk pengevakuasian dari jari jarak 50 meter ke atas ketinggian sudah kami evakuasi seluruhnya," kata Rahman yang ikut dalam evakuasi tersebut, Senin (20/2).
"Alhamdulillah untuk yang sakit kami sudah pakai tandu untuk menuju ketinggian, yang sakit dibawa ke ketinggian," sambungnya.
Dalam video itu terlihat kabut menyelimuti hutan dengan ohon-pohon sangat tinggi. Petugas saling sahut-sahutan dari lokasi evakuasi ke tempat awal diduga helikopter mendarat. Dari suara itu, antara jarak yang kini ditempati para korban ke sejumlah anggota evakuasi lainnya nampak jauh.
Sejumlah petugas yang diturunkan juga terlihat langsung melakukan pengobatan terhadap para korban luka. Tim evakuasi mendirikan tenda darurat untuk mereka berteduh. Hal ini mengantisipasi bila evakuasi terkendala.
Tenda darurat berwarna pink atau merah muda itu pun terlihat cukup lebar untuk dihuni sejumlah orang. Rahman menyebut Kapolda Jambi berada di dalam tenda darurat sedang menjalani pengobatan. Namun, tidak diperlihatkan untuk kondisi terbarunya.
Video ini juga memperlihatkan Dirreskrimum Polda Jambi dalam kondisi stabil. Hal ini dengan melambaikan tangan ke kamera Brimob yang sedang membuat laporan evakuasi.
"Untuk yang di tenda Bapak Kapolda Jambi, untuk yang sakit sekarang sedang diobati kesehatan. Selanjutnya untuk Dir Reskrimum ada sudah diobati juga sama tim medis yang kita bawa," ujarnya.
"Karena yang turun hanya berjumlah 5 orang, dua orang dari Brimob, dua orang dari kesehatan, satu orang dari Basarnas. Untuk Tim Satgas Terpadu pengevakuasian Bapak Siginia 1," sambungnya.
Hingga kini, petugas evakuasi masih terus berupaya melakukan evakuasi kepada para korban. Untuk evakuasi pada hari ini dibatasi hingga pukul 20.00 Wib.
Diketahui, Polri sendiri mengerahkan enam helikopter untuk membantu proses evakuasi kecelakaan helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi di hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci. Peristiwa itu diketahui terjadi pada Minggu, 19 Februari 2023.
(mdk/ray)