Ini metodologi quick count SMRC yang menangkan Jokowi-JK
Hasil SMRC; pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 47.02%, sedangkan Jokowi-JK 52.98%.
Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) telah melakukan hitung cepat (quick count) pada Pilpres 2014. Hasilnya, pasangan Prabowo - Hatta memperoleh 47.02%, sedangkan Jokowi - JK 52.98%.
Hasil hitung cepat SMRC ternyata berbeda dengan beberapa lembaga survei. Karena ada perbedaan, muncul pro dan kontra di tengah masyarakat.
Direktur Riset SMRC Djayadi Hanan yakin hasil hitung cepat yang dilakukan lembaganya benar. Berikut ini penjabaran Djayadi:
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
Populasi quick count
Djayadi Hanan menjelaskan, populasi quick count adalah seluruh suara sah dari pemilih di seluruh TPS (tempat pemungutan suara) dalam pemilihan Presiden-Wakil Presiden (pilpres) pada 9? Juli 2014. Sampel dipilih dengan metode stratified-cluster random sampling dari? populasi tersebut.
Prosedur pemilihan sampel sebagai berikut. Pertama-tama, populasi pemilih? yang tersebar di 478.883 TPS secara nasional dikelompokkan (stratifikasi) menurut provinsi. Selanjutnya di masing-masing provinsi dipilih TPS (sebagai cluster) secara random dengan jumlah proporsional, dan seluruh suara pemilih di TPS terpilih menjadi sample quick count.
Stratifikasi dilakukan untuk meningkatkan representasi sampel sehingga? mengurangi error dalam simple random sampling. Cluster digunakan untuk efisiensi karena kalau sampel ditarik dari populasi? individu pemilih maka sampel akan sangat menyebar, dan juga masing-masing? individu tersebut tidak punya bukti tercatat pilihan mereka dalam pilpres.?
Sampel di 4000 TPS
Dari 4000 TPS awal sebagai cluster atau primary sampling unit yang direncanakan secara nasional, data yang masuk ke pusat data sebanyak 3990 TPS? (99,75%). Sebanyak 0,25% TPS tidak masuk datanya karena alasan teknis di lapangan. Dari 3990 TPS, diperoleh 1.110.562 sampel suara sah.
Perolehan suara calon dan margin of error dihitung dengan formula yang sesuai? dengan metode stratified-cluster sampling. Margin of error pada tingkat kepercayaan 95%.
Noncoverage luar negeri
Pemilihan presiden-wakil presiden diadakan di dalam dan luar negeri. Namun quick count hanya dilakukan di dalam negeri. Noncoverage luar negeri tersebut bisa menambah error quick count.
Besaran bias akibat noncoverage luar negeri dalam quick count pilpres belum bisa diketahui, karena sampai saat tulisan ini dibuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum selesai melakukan rekapitulasi. Namun dari pengalaman pemilu legislatif (pileg) April 2014 yang lalu, bias quick count akibat noncoverange luar negeri sangat kecil.
Kecilnya bias coverage pada quick count pileg disebabkan oleh ukuran populasi yang memilih secara sah di luar negeri sangat kecil (hanya 0.34% dari populasi total). Di samping itu komposisi suara partai di luar negeri juga mirip dengan komposisi suara partai di dalam negeri.
Rasio antara bias dengan standard error (SE) quick count SMRC dalam pileg sekitar 5%. Berdasarkan pengalaman dalam pileg tersebut, formula moe quick count pilpres disesuaikan dengan memasukkan komponen bias.
Validasi sampel
Secara umum, sampel quick count pilpres SMRC sangat dekat karakteristiknya dengan populasi dari KPU dilihat dari sebaran menurut wilayah. Rata-rata simpangan absolut antara sampel dan populasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) hanya 0.06%.
Dengan kemiripan antara sampel dan populasi ini, hasil quick count diyakini bisa menjadi landasan yang kuat untuk menyimpulkan hasil pemilu secara keseluruhan.
Perolehan suara calon
Dari total sampel sebanyak 1.110.562 suara sah yang diperoleh dari 3990 TPS, pasangan Jokowi-JK memperoleh suara 52.98% dan pasangan Prabowo-Hatta memperoleh suara 47.02%.
Selisih suara kedua pasangan sekitar 5.96%, sementara margin of error quick count yang dihitung dengan formula (1c) ialah 0.62% pada tingkat kepercayaan 95%.
Karena itu, selisih suara kedua pasangan signifikan secara statistik. Dan dengan demikian, pasangan Jokowi-JK diprediksi memenangkan pemilihan presiden-wakil presiden.