Ini pembelaan Istana Jokowi selalu bagi-bagi kursi buat Timses
Jokowi melantik sebagian timses menjadi Wantimpres. Lagi-lagi bagi jabatan jadi sorotan.
Pemerintah membantah bila Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) merupakan bagi-bagi jatah partai yang selama ini turut memenangkan pasangan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, pengangkatan dan pelantikan Wantimpres adalah hak prerogratif Presiden Jokowi.
"Presiden dalam hal ini seperti diamanatkan UUD 45 presiden diminta atau tidak diminta membentuk (Wantimpres) selambat-lambatnya 3 bulan setelah dilantik. Batas waktunya besok, hari ini dilantik," kata Pratikno kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/1).
Ada sembilan nama yang telah dilantik Presiden Jokowi sebagai Wantimpres. Pratikno menambahkan, kesembilan orang tersebut merupakan representasi tokoh-tokoh senior di Indonesia. Walaupun juga diakui Pratikno, sebagian lagi adalah orang yang masih aktif di partai politik.
"Ya asumsinya beliau-beliau adalah orang-orang yang punya jaringan kuat, pengalaman di organisasi bisa berikan dukungan ke presiden," jelasnya.
Sembilan anggota Wantimpres itu adalah Abdul Malik Fajar (Muhammadiyah), Ahmad Hasyim Muzadi (NU), Yan Darmadi, M Yusuf Kartanegara, Rusdi Kirana, Sidharto Danusubroto, Sria Diningsih, Subagyo Hadi Siswoyo dan Suharso Monoarfa (PPP).
Seperti diketahui, beberapa nama seperti Rusdi Kirana (PKB), Sidharto (PDIP) dan Subagyo (Hanura) adalah mantan Timses Jokowi saat pilpres lalu. Kemudian Suharso Monoarfa merupakan Wakil Ketua Umum PPP Kubu Romahurmuziy, M Yusuf Kartanegara Sekjen PKPI yang merupakan orang dekat Sutiyoso dan Yan Darmadi dari NasDem.
Baca juga:
Bang Yos soal Wantimpres dari parpol: Mereka profesional
Bagi-bagi kursi Wantimpres, Jokowi disebut jilat ludah sendiri
Jokowi lantik sembilan Wantimpres di Istana Negara
Mensesneg sebut Hendropriyono tidak berkenan jadi Wantimpres
Mensesneg sebut wajar Jokowi tunjuk Wantimpres dari parpol pendukung
Ketua DPR tak masalah Wantimpres didominasi Koalisi Jokowi
-
Mengapa Budi Arie menilai Jokowi pantas menjadi Wantimpres? Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun."Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Apa yang dikatakan Budi Arie tentang peluang Jokowi menjadi Wantimpres? Budi Arie tak setuju kalau Jokowi dianggap hanya sebatas punya peluang untuk menjadi Wantimpres Prabowo-Gibran di kabinet baru nanti. Dia menyebut, Jokowi sudah layak untuk menjadi bagian dari Wantimpres. "Jangan peluang dong, kalian memangnya... Ya, pokoknya ini kan semua jalan politik persatuan untuk kemajuan," jelas dia.
-
Siapa yang menganggap Jokowi layak jadi Wantimpres Prabowo-Gibran? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi saat tiba di GWK? Tepat pukul 18.53 WITA Presiden Jokowi tiba di GWK didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Mulyana, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, dan Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.