Ini penjelasan bupati soal 'Disneyland' di Boyolali
Ini penjelasan bupati soal 'Disneyland' di Boyolali. "Karena investornya banyak, kemungkinan namanya bukan Disneyland. Sepertinya mereka juga mendengarkan aspirasi kita. Bisa namanya jadi Pasar Selasa Kliwon," ujar Seno Samodro sambil bercanda.
Bupati Boyolali Seno Samodro membantah akan membangun wahana hiburan Disneyland. Yang dimaksudkan, dia akan membangun wahana hiburan 'sekelas' Disneyland.
Untuk nilai investasi, dia membenarkan jika besarannya sekitar Rp 6 triliun dengan luas lahan 100 hektar. Investasi tersebut tidak hanya berasal dari satu investor, namun beberapa.
Seno juga enggan menyebutkan wahana apa saja yang akan dibangun tersebut. Sedangkan untuk lokasi, Seno juga masih merahasiakannya
"Karena investornya banyak, kemungkinan namanya bukan Disneyland. Sepertinya mereka juga mendengarkan aspirasi kita. Bisa namanya jadi Pasar Selasa Kliwon," ujar Seno sembari berkelakar kepada wartawan, Selasa (18/4).
Tekait lokasi, Seno berjanji akan menyediakannya jika investor sudah membayar pada bulan Mei nanti. Setelahnya barulah pembebasan tanah dan pembangunan akan dimulai
Seno menegaskan, pembangunan wahana tersebut sepenuhnya dibiayai investor asing tanpa sedikitpun menggunakan APBD maupun APBN.
Disinggung soal investor yang akan mengerjakan proyek prestisius tersebut, Seno menyebut kemungkinan ada beberapa dengan bentuk kerja sama franchise.
"Mungkin dari beberapa investor. Misalnya nanti 23 persen diambil wahana Disneyland, 20 persen Universal Studios, 9 persen Warner Bros atau Paramount Pictures, semuanya sangat dimungkinkan. Bisnis itu tergantung pembicaraan dan lobinya," urainya.
Seno memperkirakan, setelah selesai dibangun nanti, harga tiket masuk ke wahana hanya sebesar Rp50 ribu. Sedangkan untuk bisa menikmati seluruh atraksi yang ada di wahana, pengunjung harus merogoh kocek sebesar Rp 600 ribu.
Harga tersebut lebih murah dibanding wahana serupa di Hongkong atau Jepang, yang berkisar Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta.