Ini penyebab Tol Jakarta-Cikampek dilanda banjir
Di kilometer 37 banjir disebabkan karena jebolnya tanggul Rawa Binong yang menyebabkan meluapnya air di Setu Alam Sari.
PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek mencatat sedikitnya dua titik banjir terjadi di ruas jalan tol bebas hambatan yang dikelolanya. Dua titik itu berada di kilometer 34 dan kilometer 37.
"Sudah surut, lalu lintas sudah kembali normal seperti semula," kata Humas PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto kepada merdeka.com, Minggu (14/2).
Iwan mengatakan, penyebab banjir di kilometer 34 yang membuat gerbang Tol Cibatu lumpuh dikarenakan adanya perubahan tata guna lahan di sekitar lokasi simpang susun Cibatu. Akibatnya menyebabkan meluasnya catchment area di sekitar lokasi tersebut.
"Saluran air yang ada di jalan Tol Jakarta-Cikampek tidak didesain untuk menampung air yang berasal dari luar jalan tol," kata Iwan.
Saat ini upaya yang dilakukan adalah koordinasi dengan pihak pengelola Tarum Barat mengenai mekanisme pengaturan drainase saat kondisi cuaca buruk. Soalnya, pada saat hujan deras, debit di saluran kawasan Jababeka dan Lippo Cikarang meningkat tajam.
Adapun di kilometer 37 banjir disebabkan karena jebolnya tanggul Rawa Binong yang menyebabkan meluapnya air di Setu Alam Sari yang berada di luar tol. Sehingga air melimpah ke badan jalan. Upaya yang dilakukan saat ini adalah membuat tanggul sementara dengan karung pasir untuk mengurangi atau menghentikan lajur limpasan air.
"Kedepannya berkoordinasi dengan pihak pengembang untuk melakukan penambahan luasan penampang basah situ Alam Sari. Kondisi saat ini dilakukan penutupan lajur offramp menuju Cikarang Pusat bagi kendaraan dari arah Bandung," kata Iwan.