Ini solusi Wagub Djarot agar kompleks Kodamar TNI AL tak banjir lagi
Salah satunya dengan melakukan pengerukan danau yang berada tak jauh dari kompleks tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, penyebab utama banjir di Kompleks Kodamar TNI AL akibat meluapnya danau yang tak jauh dari komplek itu. Terlebih lagi hanya ada 2 pompa dari 3 pompa air yang berfungsi.
"Di sini ada 3 pompa. Tapi ternyata hanya 2 yang jalan yang satunya tidak berjalan. Seharusnya ada 3 pompa, jalan dua, satu istirahat ditambah dari damkar dan satu mobile," kata Djarot di Komplek Kodamar, Jakarta, Rabu (11/2).
Djarot mengungkapkan, posisi Kompleks Kodamar ini memang rendah, untuk itu salah satu cara agar daerah ini tak banjir lagi yakni dengan pengerukan atau pendalaman danau yang terletak sekitar 100 meter dari pintu masuk utama kompleks tersebut.
"Air ini dari danau yang tidak mampu menampung air. Sudah diperdalam cuma tetap luber, untuk itu yang harus dipikirkan ditambah 3 pompa lagi," tandasnya.
"Tergantung kalau misalnya tidak hujan ini cepat. Yang dikhawatirkan hujan datang lagi. Saat danau surut tetap kita kuras sehingga waktu hujan biar ada space menampung air," tegas dia.
Selain harus ada penambahan pompa, dia menilai, juga seharusnya disiapkan gardu listrik terpisah dengan kawasan di sekitar Kodamar.
"Gardu pompa masuk objek vital. Kami akan mengirimkan surat ke PLN biar ada gardu sendiri. Kedua pompa air kita siapkan diesel genset supaya kalau mati genset main," pungkasnya.