Ini tanggapan Kapolri soal surat kabar ISIS berbahasa Melayu
Disinyalir, munculnya surat kabar al-Fatihin mengancam kedamaian Indonesia.
ISIS menerbitkan surat kabar berbahasa Melayu untuk menarik perhatian para mujahid di Asia Tenggara. Surat kabar bernama al-Fatihin itu diterbitkan di Filipina selatan pada 20 Juni lalu, bertepatan dengan pelaksanaan ibadah puasa. Disinyalir, munculnya surat kabar al-Fatihin mengancam kedamaian Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan akan terus waspada atas fenomena global yang terjadi seperti ISIS. Indonesia sudah memiliki jaringan pendukung di berbagai negara untuk memantau pergerakan ISIS.
"Di kita sudah ada jaringan pendukungnya, di beberapa negara lain juga Malaysia, Thailand, Filipina semua ada. Sepanjang ISIS itu masih eksis di Timur Tengah (Timteng), konflik di Timteng ada, maka kita mendapat tumpahan-tumpahannya saja," ungkap Jenderal Tito usai dilantik menjadi Kapolri di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (13/7).
Untuk memangkas merebaknya ISIS, Jenderal Tito berpendapat perlu ada pergerakan yang seragam baik di tingkat regional maupun di lintas internasional. Sebab, ISIS kini menjarah di seluruh penjuru.
"Sejago-jagonya intelijen, ada saja kan mungkin yang lolos. Kita lihat bagaimana Amerika bisa bobol, London bisa bobol, Prancis bisa bobol. Kita bisa maksimal menekan jaringan yang ada di sini, tapi kita juga berharap di tingkat Asia Tenggara kita mempererat kerja sama intelijen, terutama juga kita harapkan komunitas internasional mampu menyelesaikan konflik-konflik di Timteng, termasuk menekan jaringan ISIS di Suriah dan Irak, saya kira itu," tuntasnya.