Ini yang buat konglomerat Liem Sioe Liong sangat loyal pada Soeharto
Taipan ini sudah seperti saudara bagi Soeharto. Ada hal kecil yang membuatnya selalu setia. Apa itu?
Kediaman Soeharto di Jl. Cendana No 10 sering mendapat kunjungan dari Liem Sioe Liong atau yang lebih dikenal dengan Sudono Salim. Meski datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, Liem selalu diterima dengan pintu terbuka di kediaman mantan orang nomor satu di Indonesia itu.
Dalam wawancaranya di buku "Liem Sioe Liong's Salim Group: The Business Pillar of Suharto's Indonesia", Liem mengaku selalu disambut baik oleh Soeharto. Tidak seperti kerabat dan ajudan Soeharto yang memperlakukan Liem dengan tidak ramah, bahkan sering meremehkan. Karena itulah Liem sangat loyal dan nyaman berada di dekat Soeharto.
"Pak Harto akan berdiri ketika saya memasuki ruangan. Suatu ketika saya mengatakan, 'Tolong jangan begitu; kita hanya berdiri untuk orang yang lebih tua..' Namun dia hanya tertawa dan menjawab: Saya hanya orang biasa'," cerita Liem.
Liem juga mengatakan, Soeharto juga senang mendengar fabel-fabel klasik dan sejarah China, meskipun Soeharto mungkin tidak sepenuhnya paham apa yang diceritakan oleh Liem. Memang, saat keduanya bertemu, bahasa yang digunakan adalah campuran Bahasa Indonesia dan Jawa. Namun, dengan aksen China Liem yang kental, Liem tidak bisa sepenuhnya lancar menuturkan ceritanya dalam Bahasa Indonesia ataupun Jawa.
Bahkan, sepupu Soeharto yang juga dekat dengan pengusaha pemilik Salim Group itu, Sudwikatmono, berkelakar bahwa dirinya sering menjadi penerjemah Liem ketika mereka bertemu.
Selain bercerita tentang fabel dan sejarah China, Liem juga mengenalkan Soeharto tentang rempah-rempah China. Bahkan, Liem juga memberikan rempah-rempah khusus untuk Soeharto, seperti ginseng, sarang burung, cordyceps (atau dikenal juga dengan Yu Chun Mei, obat herbal untuk mengobati segala jenis penyakit), dan beberapa rempah-rempah dan tonik mahal lain.