Intelektual Muslim: Syiah bukan ajaran sesat
"Hubungan antar umat di Madura sangat baik. Jangankan Sunni Syiah, Kristen dan Islam pun berhubungan baik."
Fatwa sesat yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur kepada ajaran Syiah ditentang oleh intelektual Muslim, Zuhairi Misrawi. Dia melihat adanya keanehan dalam fatwa tersebut.
"Syiah bukan ajaran sesat, Syiah adalah kelompok yang beda dengan Sunni. Perbedaan keyakinan yang kemudian digunakan oleh beberapa orang. Itu bukan sesuatu yang tidak tiba-tiba terjadi," kata Zuhairi saat ditemui di sebuah acara diskusi di Jakarta, Sabtu (1/9).
Zuhairi menilai fatwa sesat itu telah membuat seolah-olah tindakan kekerasan terhadap warga Syiah menjadi dibenarkan. Sebagai orang yang lahir di Sumenep, Zuhairi juga menepis stigma negatif bahwa Madura dekat dengan kekerasan.
"Saya sebagai orang Madura senantiasa membantah. Saya lahir dan besar di Madura, saya adalah generasi yang berpendidikan, cinta pada kerukunan dan anti kekerasan," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Cak Mis ini melihat, dalam setahun terakhir mulai ada gejala politisasi terhadap keyakinan di Madura yang selama ini tidak pernah terjadi.
"Hubungan antar umat di Madura sangat baik. Jangankan Sunni Syiah, Kristen dan Islam pun berhubungan baik, gereja dan masjid bermesraan," jelas politikus PDI Perjuangan ini.
Dia juga melihat, satu setengah tahun terakhir ini mulai ada gerakan sistematis yang menebarkan kebencian. Zuhairi menegaskan negara absen saat terjadinya tindakan kekerasan terhadap kaum Syiah.
"Saya menyatakan bahwa negara absen," pungkasnya.