Investigasi Tabrakan Kereta di Bandung Capai 3 Bulan, Rel Double Track Langsung Diprioritaskan
Pihaknya akan mengumpulkan data-data tambahan, termasuk dari data logger yang ada di dalam kereta api.
Proses investigasi diawali dengan meminta keterangan para petugas
Investigasi Tabrakan Kereta di Bandung Capai 3 Bulan, Rel Double Track Langsung Diprioritaskan
- Langgar Ganjil Genap Tol Trans Jawa, Sebanyak 608 Mobil Pemudik Bakal Dikirim Surat Tilang
- Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh
- Pemprov Jabar Siapkan 6 Rumah Sakit Tangani Korban Tabrakan Kereta di Bandung
- Kereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
Proses investigasi kecelakaan kereta api di Cicalengka bisa memakan waktu hingga tiga bulan. Pendataan awal sudah dimulai pada hari ini setelah semua evakuasi dinyatakan selesai.
Diketahui, kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga dengan Comuterline lokal Bandung Raya terjadi di lintas Petak Cicalengka-Haurpugur, Kabupaten Bandung, pada Jumat (5/1) pagi. Empat orang dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menyatakan proses investigasi diawali dengan meminta keterangan para petugas di Stasiun Cicalengka maupun Stasiun Haurpugur.
Kemudian, pihaknya akan mengumpulkan data-data tambahan, termasuk dari data logger yang ada di dalam kereta api.
"Baru akan mulai hari ini dan toh pun kalau nanti kita mendapatkan datanya, nanti mungkin dalam waktu tiga bulanan, report akhir," kata dia, Sabtu (6/1).
"Nanti kita akan menanyakan kepada pihak LAN atau pihak KAI untuk mengajari kita signal ini kodenya apa dan gimana, kita mempelajari, kita butuh waktu kurang lebih satu atau dua Minggu," ia melanjutkan.
Mengenai Data Logger, itu adalah semacam black box pada pesawat. Pihak KNKT akan mencari tahu kondisi Data Logger tersebut.
"Lokomotifnya kan memang dalam kondisi rusak, apakah memang gampang diambil atau harus diambil terus kita pasang di unit yang bagus yang bisa baca data dari lokomotif," imbuh dia.
Jika alat tersebut rusak, maka, perlu dilakukan perbaikan agar bisa diteliti. Perbaikan bisa memakan waktu hingga satu bulan.
"Kadang lebih rumit dan kadang lebih mudah. Kalau penerbangan itu mudahnya meskipun itu sedikit-sedikit data black box itu parameternya kalau pesawat moderen itu bisa sampai 3 ribu parameter. Jadi, kalau kereta tergantung lokomotifnya, kalau lokomotif yang 201 hanya dipasang GPS," ungkapnya.
Kemudian pemerintah juga segera merampungkan proyek peningkatan sarana dan prasarana pascatabrakan kereta api di kawasan Cicalengka. Pengerjaan double track hingga perbaikan sinyal menjadi prioritas.
Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Mohammad Risal Wasal menargetkan proyek double track Cicalengka bisa selesai pada semester awal tahun 2024 ini.
"Double track yang jalur Cicalengka ini Insyaallah di semester pertama 2024 selesai. Termasuk peningkatan kesinyalannya dan mekanik elektrik," kata dia.
"Yang jalur (Wilayah Daop 2) Bandung ini semuanya kita proses dalam bentuk double track. Insyaallah pokoknya semester ini selesai, tinggal satu petak lagi yang belum. Juni Insyaallah selesai," ia melanjutkan.
Meski begitu, ia mengakui ada beberapa kendala yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah pembebasan lahan.
"Pembahasan lahan yang terkadang agak itu (sulit) ya," imbuh dia.