Irjen Napoleon Membela Diri, Penghapusan Red Notice Djoko Tjandra Kesalahan Stafnya
Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Napoleon Bonaparte mengungkapkan, penghapusan red notice di Kementerian Imigrasi merupakan kekeliruan stafnya yang masih baru.
Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Napoleon Bonaparte mengungkapkan, penghapusan red notice di Direktorat Jenderal Imigrasi merupakan kekeliruan stafnya yang masih baru. Dia berkilah seharusnya bukan penghapusan red notice.
"Harusnya grounded bukan penghapusan. Itu kan keliru. Saya akui mereka (staf saya) ini mengatakan bahwa mereka masih baru di NCB Interpol," kata Napoleon saat menjalani sidang pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (8/2).
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung di parade senja ini? Dalam kegiatan itu, tertangkap kamera Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurrahman dan Mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto mengandeng tangan Panglima ke-9 ABRI.Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa saja yang tampil dalam konser Pesta Rakyat Ganjar Pranowo? Konser pesta rakyat ini menampilkan penampilan dari NDX AKA, Kuburan Band, The Batak's Band, dan Om PMS.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang Djon kenalkan dalam seni rupa Indonesia? Melalui dirinya, seni di Indonesia semakin berkembang dengan memperkenalkan modernitas seni rupa dengan konteks faktual Bangsa Indonesia.
Mantan Kadiv Hubinter Polri itu mengaku kaget saat mengetahui status red notice Djoko Tjandra sudah terhapus. Namun, dengan berat hati dia pun memaklumi kesalahan stafnya itu. Menurutnya, kesalahan teknis memang kerap kali dilakukan staf baru.
"Saat menerima surat, saya terkaget, kok begini bahasanya, terhapus. Waduh ini mereka ada kesalahan administratif. Tidak tepat ini," ujarnya.
"Staf kami itu mereka belum sempurna, masih proses (belajar) semua. Sebagai komandannya, makanya saya yang dihukum karena tidak mengawasi padahal saya sudah maksimal," katanya lagi.
Napoleon menepis kesalahan tersebut merupakan suatu kesengajaan. Dia mengklaim tidak berniat melindungi Djoko Tjandra.
"Kesengajaan saya? tidak ada pak. Saya bilang ke staf saya, ingat ya saya cukup lama di NCB interpol, tapi tugas saya tidak untuk mengatasi masalah teknis seperti ini. Itu di luar nalar saya," ujarnya.
"Saya tidak ada niat memfasilitasi Djoko Tjandra. Kalau saya tahu dia (Djoko Tjandra) datang tanggal 6 itu, saya tangkap," kata Napoleon.
Namun, NCB tidak memiliki wewenang menangkap Djoko Tjandra. Meskipun dia mengetahui secara pribadi bahwa Djoko Tjandra saat itu merupakan seorang terpidana.
"NCB tidak punya kewenangan pengamanan. Pengamanan itu kan setiap wilayah. kalau di Jakarta itu Polda metro," ujarnya.
Seperti yang diketahui, Napoleon disebut-sebut membantu menghapus nama Djoko Tjandra dari daftar DPO yang tercatat di Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Dengan begitu, Djoko bisa masuk ke wilayah Indonesia secara sah dan tidak ditangkap oleh aparat penegak hukum lantaran berstatus buronan.
Baca juga:
Irjen Napoleon Kembali Tegaskan Tak Pernah Terima 'Duit Panas' dari Tommy Sumardi
Suasana Sidang Napoleon Bonaparte Menyimak Keterangan Terdakwa
Napoleon Sempat Marahi Tommy: Anda Tak Berhak Tanya Red Notice Djoko Tjandra
Ahli Digital Forensik: Anita Kirim Email Subjek 'Revisi Red Notice' ke Djoko Tjandra
Tommy Sumardi Divonis 2 Tahun Penjara, Lebih Berat Dibandingkan Tuntutan Jaksa
Tommy Sumardi Jalani Sidang Vonis Perkara Red Notice Hari ini