Iseng, ASN di Bontang edit foto dosen gendut jadi langsing lalu disebar
Pia baru menyadari kalau foto yang menjadi viral itu adalah dirinya, setelah menerima pesan Whatapps (WA) dari sahabatnya, Senin, 23 Juli 2018 sekitar pukul 11.00. Foto tersebut di-upload dan share sehari sebelumnya. Foto tersebut sudah tersebar di berbagai WA grup dan sosial media.
Seorang dosen di Universitas Brawijaya (UB) Malang melapor ke polisi gara-gara fotonya diedit berubah menjadi langsing. Dosen Fisip yang juga seorang desainer, Paulina Pia Wulandari melaporkan seorang nitizen yang diduga mengedit dan menyebarkan hingga viral ke media sosial.
"Pastinya (tentang perbuatan tidak mmenyenangkan), kalau ada punya iistriatau saudara dan fotonya dipakai untuk ejekan, kan pasti marah. Saya bangga dengan badan saya yang gemuk kok, maksudnya saya, saya tahu menempatkan diri saya. Saya tidak pernah mengedit supaya badan saya langsing," kata Paulina di Mapolres Malang Kota, Kamis (26/7).
-
Mengapa foto viral tersebut memicu kemarahan netizen? "Kata itu tertulis di bendera Arab Saudi dan teroris Israel telah menantang kehormatan seluruh umat Islam," tulis seorang pengguna media sosial.
-
Di mana foto viral tersebut diambil? Foto-foto tersebut menunjukkan penghinaan terang-terangan terhadap Islam dan warganet meminta pihak berwenang Arab Saudi untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Israel.
-
Apa yang membuat foto para tahanan dalam kasus Vina viral? Polisi buka suara terkait foto lebam para terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizki yang viral di media sosial.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
Pia, demikian akrab dipanggil, melaporkan seorang ASN berinial SR di lingkungan Pemkot Bontang. Pria tersebut selaku pemilik akun yang mengedit fotonya yang berkebaya dan menambah kata-kata, sebelum kemudian di-share dan menjadi viral.
"Saya buka profilenya pembuatnya dan accountnya SR saya cek, siapa background orang ini. Saya kaget ternyata beliau adalah staf PNS di Pemkot Bontang," katanya.
Pia baru menyadari kalau foto yang menjadi viral itu adalah dirinya, setelah menerima pesan Whatapps (WA) dari sahabatnya, Senin, 23 Juli 2018 sekitar pukul 11.00. Foto tersebut di-upload dan share sehari sebelumnya. Foto tersebut sudah tersebar di berbagai WA grup dan sosial media.
"Saya mencounter di akun media sosial saya di Facebook dan IG," tegasnya.
Sekitar 2 jam setelah memposting upaya counter itu, banyak sekali masukan dan informasi pada Pia yang menyatakan kalau foto itu sudah menyebar ke WA grup berbagai macam perkumpulan.
"Dari ibu-ibu arisan, sekolah SMP sampai keberbagai perusahaan BUMN di Jakarta, teman-temen saya di Jakarta juga menerima. Cukup mengagetkan buat saya, sehingga kemudian saya berpikir saya harus mencari pembuat pertama kali yang menggunkan foto saya itu," jelasnya.
Pia kemudian dihubungi oleh seorang netizen melalui FB yang memberikan data tentang pelaku berikut buktinya. Pelaku pun menghubunginya dan meminta maaf dengan alasan belajar editing dan lain sebagainya.
"Saya mengatakan, saya terima maafnya tetapi saya tetap akan menempuh jalan hukum. Malam harinya saya mengontak ibu walikota (Bontang), saya sampaikan kalau ada staffnya yang telah mencemarkan nama baik saya dan menggunakan foto saya bahan ejekan. Sehingga perlu Ibu menindaklanjuti kasus saya," jelasnya.
"Beliau (walikota) respect dan merespons, beliau juga meminta maaf kepada saya kalau itu adalah kesalahan staffnya dan akan segera menindaklanjuti. Sehingga aya memproses lebih lanjut," katanya.
SKT Polres Malang Kota telah menerima laporan tersebut dan menerbitkan bukti laporan. Sesuai prosedur, setiap laporan yang masuk akan dianalisa dan dikembangkan.
"Jika dalam analisa tersebut memenuhi unsur pidana akan digelar (perkaranya)," kata AKBP Asfuri dalam konfirmasi kepada wartawan.
Asfuri sendiri mengaku belum mengetahui secara detail kasus tersebut. Tetapi pihaknya tetap mengimbau agar para nitizen untuk bijak dalam bermedia sosial, karena bisa juga berakibat urusan hukum.
Baca juga:
Berstatus mahasiswa aktif, kader IMM asal Purworejo tak ditahan
Kader IMM asal Purworejo ditetapkan tersangka fitnah Menteri Pertanian
Dukung jaksa ajukan banding vonis bebas Alfian Tanjung, Polri siapkan bukti tambahan
Kuasa hukum sebut vonis bebas Alfian Tanjung bukti perbuatan kriminalisasi
Didakwa ujaran kebencian, Alfian Tanjung divonis bebas
Hentikan pergerakan kelompok radikal di media sosial