Foto Tentara Israel Injak Bendera Arab Saudi Viral, Picu Kemarahan Netizen
Foto tersebut diunggah tentara Israel di akun Instagramnya.
Foto tersebut diunggah tentara Israel di akun Instagramnya.
-
Siapa yang menyerang Gaza? Israel masih terus melakukan serangan-serangan ke wilayah Gaza, Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu.
-
Apa yang terjadi di Gaza? Genosida masih terus terjadi di Gaza, Palestina.
-
Kenapa tentara Israel tembak warga Palestina di Gaza? Pasukan penjajah Israel yang dikerahkan ke Jalur Gaza diberi wewenang untuk 'menembaki warga Palestina sesuka hati, termasuk warga sipil,' dan telah mengubah Gaza menjadi 'lanskap yang dipenuhi mayat'. Demikian diungkapkan +972 Mag dalam laporannya pada Senin (8/7).
-
Apa yang dilakukan tentara Israel di Gaza? 'Pertama-tama, mereka mengatakan 'empat orang'. Ternyata dua anak-anak dan dua orang dewasa, dan ternyata, itu ada seorang pria, seorang perempuan, dan dua anak-anak. Anda gambarkan saja sendiri bagaimana,' kata S.
Foto Tentara Israel Injak Bendera Arab Saudi Viral, Picu Kemarahan Netizen
Foto-foto viral dari tentara Israel yang mengibarkan bendera Israel sambil menginjak bendera Arab Saudi memicu kemarahan di kalangan pengguna media sosial. Foto-foto tersebut menunjukkan penghinaan terang-terangan terhadap Islam dan warganet meminta pihak berwenang Arab Saudi untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Israel.
Foto-foto tersebut tersebar di platform media sosial X pada awal pekan ini yang diunggah pengguna bernama Tamer. Tamer menemukan foto tersebut di akun Instagram dua tentara Israel, seperti dilansir Middle East Eye (MEE), Rabu (26/6).
MEE belum dapat memverifikasi keaslian gambar tersebut secara independen atau menentukan kapan gambar tersebut diambil, tetapi tentara Israel terus membagikan rekaman kontroversial dari Gaza. Beberapa konten di dalamnnya termasuk warga Palestina yang ditahan mengalami penyiksaan, yang menurut para ahli hukum bisa jadi merupakan kejahatan perang.
"Sekelompok tentara Israel di Brigade Pasukan Penerjun Payung menginjak-injak bendera Saudi dan sertifikat tauhid, selama invasi darat ke kota Khan Younis (di Gaza)," kata Tamer dalam keterangan foto tersebut.
"Inilah yang diunggah oleh seorang tentara di akun Instagramnya. Ini adalah kekotoran dan penghinaan Israel," lanjutnya.
Unggahan tersebut dengan cepat menjadi viral, dengan ratusan orang menyoroti bendera Saudi bertuliskan kalimat syahadat.
"Kata itu tertulis di bendera Arab Saudi dan teroris Israel telah menantang kehormatan seluruh umat Islam," tulis seorang pengguna media sosial.
Beberapa pengguna mengkritik apa yang mereka anggap sebagai kurangnya kepedulian warga Arab Saudi terhadap perjuangan Palestina dan menggunakan foto tersebut sebagai bukti mengapa kerajaan tersebut seharusnya tidak menormalisasi hubungan dengan Israel.
Pada 2020 dan 2021, Israel mencapai kesepakatan normalisasi dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko yang difasilitasi AS. Sejak saat itu, ada spekulasi yang terus berlanjut mengenai kesepakatan serupa dengan Arab Saudi, sekutu utama AS.
Pada awal Januari, seorang pejabat senior Arab Saudi mengatakan negaranya masih tertarik untuk menormalkan hubungan dengan Israel setelah perang di Gaza berakhir. Pada Februari, Riyadh mengatakan normalisasi tidak akan terjadi tanpa gencatan senjata dan kemajuan menuju kenegaraan Palestina.
Namun pada Mei, Bloomberg melaporkan para pejabat AS menyatakan kesepakatan masih dalam proses dan pihak berwenang Arab Saudi membungkam warganya yang mengkritik agresi brutal Israel di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 37.700 warga Palestina.
"Inilah Israel yang ingin dinormalisasi oleh putra mahkota MBS, dan bekerja siang dan malam untuk mewujudkannya. Tanpa martabat," kata seorang pengguna X.
"Mengapa Arab Saudi diam saja dalam hal ini?" tanya pengguna lain. "Teroris Israel telah menantang kehormatan Arab. Menginjak bendera adalah tindakan tercela."
Beberapa akun, termasuk yang memiliki emoji bendera Arab Saudi di profilnya, menyatakan bendera tersebut sebenarnya bendera Hamas, atau bahwa gambar tersebut telah diedit atau dibuat oleh kecerdasan buatan, dan dimaksudkan untuk menciptakan reaksi terhadap Saudi.
Sebagai tanggapan, Tamer membagikan screenshot dan video dari akun Instagram tempat ia mendapatkan gambar tersebut.
"Memalukan bagi semua orang yang meragukan Tamer dan sumber-sumbernya," katanya. "Saya bukan orang yang mendasarkan tweet-nya pada kebohongan, penipuan, dan menipu orang."
Foto-foto serupa kemudian muncul di X dan platform media sosial lainnya. Namun, pemilik akun asli telah membatasi akses ke halaman Instagram mereka.