Istana Tepis Kabar Jokowi Pilih Komjen Sigit Karena Faktor Kedekatan
Moeldoko juga tidak mempermasalahkan terkait Listyo Sigit yang telah melangkahi empat angkatan seniornya. Menurut dia, loncatan tersebut juga menjadi pertimbangan.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menepis terkait terpilihnya calon Kapolri tunggal,Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo lantaran memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menilai mantan gubernur DKI Jakarta tersebut memilih Listyo sebagai calon Kapolri lantaran memiliki kriteria yang mempuni mulai dari kapasitas, kapabilitas, loyalitas hingga integritas.
"Jadi bukan karena macem-macem tapi seorang pimpinan puncak itu memiliki tanggung jawab yang luar biasa, kalau dia memberi tanggung jawab yang luar biasa maka mereka juga harus mempunyai kemampuan yang luar biasa," kata Moeldoko di kantornya, Rabu (20/1).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Dia menuturkan seorang calon pemimpin harus memiliki kapasitas dalam mengadopsi dan terbukti. persoalan dia sudah terbukti. Kemudian harus memiliki loyalitas pada negara. Tidak hanya itu Integritas dan perbuatan itu juga kata Moeldoko jadi salah satu yang dilihat.
"Tanggung jawab dan itu beberapa hal menjadi pertimbangan seseorang untuk bisa menduduki jabatan tertinggi dalam sebuah organisasi. Jadi pertimbangannya seperti itu, bukan yang lain-lain," beber Moeldoko.
Moeldoko juga tidak mempermasalahkan terkait Listyo Sigit yang telah melangkahi empat angkatan seniornya. Menurut dia, loncatan tersebut juga menjadi pertimbangan.
"Jadi pasti presiden sudah memikirkan untuk kepentingan yang lebih besar maka ada pertimbangan lain. Ini pilihan-pilihan, pendekatan pertama pendekatan senioritas pilihan kedua pilihan beberapa persyaratan tadi," kata Moeldoko.
"Bisa pendekatan senioritas apabila apa yang jadi pemikiran pak presiden tadi dari berbagai indikator itu terpenuhi," lanjut Moeldoko.
Baca juga:
Pimpinan Komisi III DPR Sebut Tak Ada Alasan Tolak Komjen Sigit Jadi Kapolri
Dirlantas Polda Metro Tanggapi Rencana Komjen Sigit Tiadakan Tilang ke Pengendara
Komisi III Setuju Komjen Listyo Sigit Sebagai Kapolri
Komjen Sigit Janji Fasilitasi Lulusan Sekolah Islam untuk Jadi Anggota Polisi
Calon Kapolri Listyo Sigit Pastikan Kenaikan Jabatan Polri Dilakukan Proporsional