Jadi presiden, Jokowi diminta contoh SBY bukukan kinerjanya
Pembukuan dokumen ini sangat penting untuk memori suatu bangsa.
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengapresiasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan dokumen-dokumen kinerjanya selama menjadi presiden dua periode. ANRI berharap untuk presiden selanjutnya Joko Widodo (Jokowi) juga akan mencontoh langkah SBY.
"Saya kira nanti untuk presiden yang akan datang, barang kali juga perlu memberikan ke arsip nasional sebagai pertanggungjawaban dari seluruh kegiatan selama menjadi presiden," ujar Kepala ANRI Mustari Irawan di Istana Bogor, Jumat (17/10).
Menurut Mustari, pemberian dokumen ini sangat penting untuk memori suatu bangsa. Dokumen tersebut dapat dijadikan suatu kajian ilmiah dan pembelajaran bagi penerus generasi mendatang.
"Ini penting karena ini akan jadi memori kolektif bangsa," ujarnya.
Mustari mengatakan dokumen-dokumen kinerja SBY itu akan disimpan dengan baik. "Setelah diserahkan, tentu kami akan menyimpan secara khusus karena kami kan punya storage, tempat penyimpanan yang khusus, yang suhu dan kelembapannya kami jaga," ujarnya.
Pihaknya akan menyeleksi mana yang dapat diakses publik dan mana yang tidak. Sebab, sebagian dari dokumen itu merupakan dokumen rahasia negara.
"Nanti kami akan jalan masuk, kemudian kami akan berikan akses kepada publik. Karena inti dari arsip statis pada dasarnya sesuai UU 43/2009 itu terbuka untuk publik," jelasnya.
Untuk itu, Mustari akan berkoordinasi dengan Sekretariat Negara dokumen-dokumen mana saja yang tidak bisa diakses publik.
"Kami akan cross dan koordinasikan dengan setneg. Karena ini kan banyak arsipnya ada MoU, perjanjian bilateral, Keppres, ada memang hal-hal yang bisa kita sampaikan kepada masyarakat tentang aktivitas presiden selama sepuluh tahun. Ini penting karena ini akan jadi memori kolektif bangsa," ujar Mustari.