Jadi Tuan Rumah WWF ke-10, Indonesia Kenalkan Budaya hingga Makanan Lokal ke Kepala Negara Asing
Putu berharap suasana pembahasan isu air dalam World Water Forum ke-10 ini menghasilkan kesepakatan dan semangat perubahan untuk lingkungan yang lebih baik.
Kegiatan WWF ke-10 ini dijadwalkan pada 18-25 Mei 2024.
Jadi Tuan Rumah WWF ke-10, Indonesia Kenalkan Budaya hingga Makanan Lokal ke Kepala Negara Asing
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus menjamu kepala negara serta para delegasi dalam acara gala dinner World Water Forum (WWF) ke-10 di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali pada Minggu, 19 Mei 2024.
Dalam gala dinner WWF ke-10 ini, hadir sejumlah kepala negara, Anggota DPR RI dan delegasi di antaranya Perdana Menteri Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe.
Kemudian, Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso, mantan Presiden Hungaria Janos Ader, Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dennis Francis dan Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon.
Adapun, tamu undangan lainnya yang ikut dalam jamuan makan malam ini sebanyak 17 menteri atau pejabat setingkat menteri, yaitu Australia, Tiongkok, Mesir, Perancis, Brunei Darussalam, Kongo, Uzbekistan, Timor Leste, Tunisia, Persatuan Emirat Arab, Palestina, Filipina, Kenya, Palestina, Arab Saudi, Senegal, Tanzania, dan Singapura.
Kemudian, delegasi yang hadir dari negara Mozambik, Qatar, Kepulauan Solomon, Brazil, Gambia, Vanuatu, Palau, Federasi Saint Kitts, Slovakia, Thailand, Turki, Meksiko, Kazakhstan, Italia, Jepang, Gambia, Belanda, Mozambik, Nigeria, dan Nevis.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana mengatakan Bali menjadi saksi untuk pertama kalinya kegiatan WWF ke-10 diselenggarakan di Indonesia.
Sehingga, kata dia, berbagai penampilan dan hidangan makanan khas Indonesia disuguhkan dalam gala ginner yang disaksikan sejumlah kepala negara serta para delegasi. Misalnya, perpaduan kebudayaan, tarian dan musik daerah dari seluruh nusantara maupun mancanegara yang ditampilkan saat menemani makan malam di GWK.
“Jamuan santap malam World Water Forum ke-10 malam ini sangat luar biasa. Perpaduan kebudayaan, tarian dan musik daerah dari seluruh nusantara maupun mancanegara yang dibawakan oleh musisi dan para seniman Indonesia benar-benar meriah. Belum lagi hidangan khas Indonesia, yang kita tahu bersama hidangan terbaik di dunia,” kata Putu Rudana di Bali pada Minggu, 19 Mei 2024.
Selain itu, Legislator asal Bali ini melihat suasana keakraban antartamu undangan juga terasa sekali.Dengan begitu, Putu berharap suasana pembahasan isu air dalam World Water Forum ke-10 ini menghasilkan kesepakatan dan semangat perubahan untuk lingkungan yang lebih baik ke depannya.
“Kita menyadari air sendiri berpengaruh dan terpengaruh oleh perubahan iklim. WWF ke-10 menjadi pengingat kita, penanda bahwa isu air bukan isu yang ecek-ecek. Isu air sangat krusial bagi keberlangsungan hidup manusia, wilayah, politik bahkan pembangunan berkelanjutan,” jelas Anggota Komisi VI DPR RI ini.
Di samping itu, Putu juga mengajak para delegasi dan tamu negara lainnya bisa menikmati keindahan dan wisata yang ada di Bali. Menurut dia, Bali adalah pulau terindah di dunia dan pariwisatanya juga menjadi salah satu yang terbaik.
Misalnya Pura Besakih, Monkey Forest Ubud, Gunung Batur dan lainnya. Selain itu, kata dia, Bali juga punya beberapa pura untuk melakukan melukat (upacara pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri manusia), salah satunya Pura Tirta Empul di Gianyar.
“Lalu ada sistem irigasi SUBAK dengan menjaga kesinambungan baik danau, sungai maupun springs atau mata air. Sejak dahulu, Bali memiliki penghormatan yang tinggi terhadap air. Jadi, para delegasi bisa berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Bali setelah Forum Air Dunia ke-10 selesai,” ucap Anggota Biro Komite Inter Parliamentary Union (IPU) untuk Pembangunan Berkelanjutan ini.