Jaga keamanan Pilpres, Polda Papua 'dekati' kelompok bersenjata
Pendekatan kepada kelompok yang beda haluan dengan NKRI itu dilakukan untuk memastikan penyelenggaraan Pilpres aman.
Untuk menjaga situasi kondusif menjelang dilaksanakannya Pilpres 9 Juli 2014, Polda Papua berupaya melakukan pendekatan persuasif pada kelompok-kelompok yang ditengarai berseberangan ideologinya dengan NKRI. Salah satunya kelompok 'Kali Kopi'.
Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, pendekatan kepada kelompok-kelompok yang berbeda haluan dengan NKRI itu dilakukan untuk memastikan bahwa penyelenggaraan Pemilu Presiden 9 Juli 2014 bisa berjalan aman dan lancar di Mimika.
Menurut Tito, memang di Timika terdapat kelompok-kelompok yang berseberangan dengan ideologi NKRI baik kelompok yang perjuangannya menggunakan cara-cara kekerasan.
"Saya sudah menginstruksikan agar kepada kedua kelompok ini dilakukan pendekatan persuasif," ujar Tito, seperti dikutip dari antaranews, Rabu (25/6).
Untuk mengantisipasi potensi terjadinya gangguan keamanan di TPS-TPS saat Pilpres berlangsung, Tito sudah meminta jajaran Polres Mimika melakukan penebalan pengamanan di daerah-daerah yang dianggap terdapat anggota kelompok tersebut.
Penebalan pengamanan di lokasi-lokasi itu melibatkan personel Brimob dibantu prajurit TNI.
"Kita berharap TPS-TPS di lokasi itu bisa menyelenggarakan Pilpres dalam kondisi aman, tanpa gangguan apapun," pintanya.
Polda Papua mengidentifikasi ada lima kelompok bersenjata yang berpotensi mengganggu jalannya Pilpres di wilayah itu.
Kelima kelompok bersenjata yang patut diwaspadai yaitu kelompok di perbatasan Skow Kabupaten Jayapura dengan Wutung, Papua Nugini (PNG). Kelompok bersenjata di wilayah itu sudah beberapa kali melakukan aksi penembakan terhadap aparat keamanan Indonesia pada April dan Juni 2014.
Selain itu kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak Jaya dan Lani Jaya, kelompok bersenjata di Kabupaten Paniai, kelompok bersenjata di Kabupaten Yapen dan kelompok bersenjata di Kali Kopi Kabupaten Mimika.
Menghadapi Pilpres mendatang, Polda Papua mengerahkan dua pertiga dari kekuatannya yang ada di seluruh wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
"Sekitar 10.000 anggota yang akan dilibatkan untuk pengamanan Pilpres di Papua dan Papua Barat," ujarnya.
Mantan Komandan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri itu mengatakan, situasi kamtibmas di Papua dan Papua Barat menjelang perhelatan Pilpres sejauh ini secara umum aman dan terkendali.