Jaksa Agung dari parpol buat citra Kejaksaan Agung rusak
Penegakan hukum yang dilakukan Kejagung dinilai kerap bermuatan politis.
Kejaksaan Agung mendapatkan rapor merah dari Kemenpan RB. Hal ini dinilai terjadi karena Jaksa Agung HM Prasetyo berasal dari kalangan partai politik.
Pakar hukum pidana dari Universitas Islam Indonesia Mudzakkir mengatakan, karena dari kalangan partai politik citra Kejaksaan Agung menjadi semakin merosot.
"Sejak dari awal saya bilang, jabatan Jaksa Agung jangan dari parpol, karena kita lihat hasilnya seperti ini, hukum dirusak karena penanganannya politis sekali. Lihat image-nya rusak," ujar Mudzakkir ketika berbincang, Jumat (8/1).
Dia pun berkaca pada penanganan kasus yang dituduhkan Kejaksaan Agung kepada Setya Novanto. Jaksa Agung selaku pemimpin lembaga tersebut menyebutkan Novanto melakukan pemufakatan jahat. Padahal, kata dia, unsur dari tuduhan tersebut tidak terbukti sama sekali.
"Sekarang kita lihat, ada deal-dealan (kesepakatan) tidak dari akhir pembicaraan? Berbeda dengan Sudirman Said (Menteri ESDM) yang mengirimkan surat ke petinggi Freeport. Itu jelas sudah menjanjikan akan memperpanjang kontrak. Padahal kontrak sendiri baru bisa dibahas 2019 nanti," ujar dia.
Dia mengatakan, seharusnya Kejaksaan Agung tidak bertindak politis dan bisa mengambil sikap kepada keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang melakukan pertemuan dengan petinggi Freeport juga.
"Kejar juga seharusnya. Jangan mengejar orang yang belum kelihatan," kata dia.
Seperti diketahui, mantan bos Freeport McMoran, James R Moffett pernah mendatangi Gedung Menara Karya di kawasan Kuningan, Jakarta. Jim Bob, begitu biasa dipanggil, lalu menuju ke kantor Bosowa di lantai 16.
Dia memasuki ruang pertemuan di dekat lobby Bosowa. Sejumlah petinggi Bosowa seperti Aksa Mahmud beserta sang putra Erwin Aksa menyambut kedatangan Jim Bob.