Awas, Ini Gejala Penyakit Jantung yang Muncul Hanya di Malam Hari
Berikut ini beberapa gejala penyakit jantung yang jarang diketahui dan hanya muncul di malam hari
Tingginya prevalensi penyakit kardiovaskular di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang semakin tidak sehat. Kebiasaan seperti merokok, pola makan yang tidak seimbang, hipertensi, obesitas, diabetes, dan kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor utama pemicu munculnya penyakit jantung koroner (PJK).
Penderita PJK berisiko tinggi mengalami henti jantung mendadak, yang dapat terjadi pada 50% pasien. Menurut dr. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), survei Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung yang didiagnosis oleh dokter di Indonesia mencapai 1,5%, sedangkan prevalensi PJK pada tahun 2013 sebesar 0,5%.
-
Mengapa olahraga malam bisa berbahaya bagi jantung? Olahraga malam dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan jantung, terutama jika dilakukan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Ketika seseorang berolahraga di malam hari, sering kali mereka tidak memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk mendinginkan diri sebelum tidur, yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Jika ini terjadi secara rutin, hal ini bisa menyebabkan stres pada sistem kardiovaskular.
-
Apa tanda awal serangan jantung? Sejumlah kondisi bisa jadi tanda awal dari masalah serangan jantung, sehingga perlu dikenali.
-
Kenapa olahraga malam berbahaya bagi jantung? 'Kalau malam secara hormonal siklus tubuh memang waktunya istirahat. Kalau penderita jantung tidak direkomendasikan olahraga di malam hari, karena kerja jantung jadi lebih berat,' kata dokter yang biasa disapa Dani tersebut dilansir dari Antara.
-
Kenapa shift malam bahaya untuk jantung? Pekerja shift malam memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang bekerja shift malam memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner sekitar 15-18% lebih tinggi, terutama jika mereka bekerja malam lebih dari 10 tahun.
-
Kenapa keringat di malam hari bisa jadi tanda masalah kesehatan? Pasalnya, berkeringat saat tidur ternyata bisa menjadi cara alami yang dilakukan tubuh untuk mengungkapkan adanya masalah yang sedang terjadi.
-
Kenapa perlu waspadai tanda serangan jantung? Mengapa kita perlu mewaspadai tanda-tanda ini? Pertama, serangan jantung bisa menyerang siapa saja, tak peduli usia atau kondisi kesehatan.
Secara global, laporan Global Status Report on NCD 2019 dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) mencatat sekitar 17,8 juta kematian setiap tahun, atau 1 dari 3 kematian, disebabkan oleh penyakit jantung.
"Data dari survei IHME menunjukkan bahwa penyakit jantung iskemik adalah penyebab kematian tertinggi pada tahun 2019. Meskipun angka kematian sedikit menurun setelah pandemi COVID-19 pada tahun 2021, perubahannya tidak signifikan," jelas dr. Nadia dalam konferensi pers Hari Jantung Sedunia, Senin (23/9/2024).
Ada beberapa gejala penyakit jantung koroner yang perlu diwaspadai, terutama yang muncul di malam hari. Berikut adalah beberapa gejala tersebut yang dirangkum dari Mirror.
Keringat yang Muncul di Malam Hari
Keringat berlebihan pada malam hari dapat menjadi indikasi adanya penyakit jantung pada beberapa individu. Orlando Health yang berbasis di Amerika Serikat menyatakan, "Keringat malam merupakan gejala umum yang dialami oleh wanita yang memiliki masalah jantung, meskipun sering kali gejala ini disalahartikan sebagai tanda menopause."
Rasa Sakit di Bagian Dada
Salah satu gejala paling jelas dari penyakit jantung adalah nyeri dada. Meskipun nyeri dada sering kali disebabkan oleh masalah pencernaan, NHS menyatakan bahwa "kebanyakan nyeri dada bukan indikasi masalah serius, tetapi sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis untuk memastikan."
Anda harus segera mencari bantuan medis jika merasa mengalami serangan jantung. Nyeri yang "tajam dan tiba-tiba" serta "semakin parah saat bernapas dalam atau berbaring" dapat menjadi tanda perikarditis, yaitu peradangan pada lapisan di sekitar jantung. Menurut NHS, perikarditis dapat ditandai dengan gejala-gejala berikut:
- rasa sakit yang tajam atau menusuk
- nyeri yang menjalar ke bahu, lengan, atau perut
- rasa sakit yang semakin parah saat bernapas dalam, menelan, batuk, atau berbaring (terutama saat berbaring miring ke kiri)
- nyeri yang mereda saat tubuh condong ke depan
Nadi Mengalami Peningkatan
Takikardia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan detak jantung yang lebih cepat dari normal, yaitu lebih dari 100 kali per menit saat istirahat.
Pada umumnya, detak jantung orang dewasa berkisar antara 60 hingga 100 kali per menit. Takikardia dapat terjadi secara alami, misalnya saat berolahraga atau dalam situasi stres, tetapi jika berlangsung terus-menerus atau tanpa alasan yang jelas, hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Penyebab takikardia bervariasi, termasuk gangguan pada sistem listrik jantung, hipertensi, penyakit jantung, ketidakseimbangan elektrolit, serta efek samping dari obat-obatan. Gejala yang muncul akibat takikardia bisa meliputi pusing, sesak napas, nyeri dada, hingga pingsan.
Pengobatan untuk takikardia tergantung pada penyebab yang mendasarinya, dan dapat dilakukan melalui pemberian obat, prosedur ablasi, atau pemasangan alat pacu jantung jika diperlukan.
Sindrom Kaki Gelisah
Sindrom kaki gelisah dapat berhubungan dengan penyakit jantung, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menegaskan hal ini. NHS mendefinisikan sindrom ini sebagai "kondisi umum dalam sistem saraf yang memicu dorongan kuat untuk menggerakkan kaki."
Beberapa studi menunjukkan bahwa sindrom tersebut mungkin meningkatkan risiko penyakit jantung, tetapi American Heart Association menekankan bahwa "penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dan memastikan risiko tersebut secara menyeluruh."
Sleep Apnea
American Heart Association menyatakan bahwa sleep apnea—ketika napas terhenti saat tidur—dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Para ahli menjelaskan, "Apnea tidur obstruktif, khususnya, telah dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah, stroke, dan penyakit arteri koroner. Selain itu, ada bukti bahwa sleep apnea dapat menyebabkan disfungsi diastolik ventrikel kiri, yang meningkatkan risiko gagal jantung."
Frekuensi Buang Air Kecil yang Tinggi di Malam Hari
Frekuensi buang air kecil yang tinggi bukanlah hal yang aneh dan bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti pembesaran prostat atau diabetes. Incontinence Institute juga menyebutkan bahwa hal ini dapat dipicu oleh penyakit jantung.
Kelompok kesehatan tersebut menjelaskan, "Gagal jantung membuat tubuh kesulitan dalam mengeluarkan cairan. Ketika berbaring, fungsi ginjal meningkat, sehingga tubuh lebih mudah untuk membuang cairan yang terakumulasi sepanjang hari. Saat Anda berbaring untuk tidur, fungsi ginjal yang meningkat mulai bekerja, produksi urin pun meningkat, dan tiba-tiba kandung kemih Anda terasa penuh, meskipun Anda sudah berusaha untuk tidak mengonsumsi banyak cairan sebelum tidur."
Sesak Napas
NHS mencatat bahwa sesak napas merupakan salah satu gejala utama gagal jantung. Mereka menjelaskan, "Sesak napas dapat muncul setelah beraktivitas atau saat beristirahat; gejalanya mungkin lebih parah ketika Anda berbaring, dan Anda mungkin terbangun di malam hari karena kesulitan bernapas."
Berbagai gejala yang muncul di atas bisa disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan atau bahkan merupakan tanda bahwa jantung sedang dalam kondisi yang tidak normal. Jika Anda merasa khawatir atau mengalami gejala yang tidak biasa, sebaiknya konsultasikan dengan dokter umum Anda.