Dampak Negatif Olahraga Malam yang Penting Diketahui, Ini Penjelasannya
Dalam melakukan olahraga di malam hari, beberapa orang mungkin tidak menyadari potensi risiko yang dapat timbul dari kebiasaan ini.
Olahraga malam menjadi pilihan banyak orang, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan di siang hari. Kegiatan ini sering dipilih karena suasana yang lebih tenang dan udara yang relatif sejuk, memungkinkan para penggemar olahraga untuk beraktivitas dengan lebih nyaman. Meskipun banyak yang menganggap olahraga malam sebagai alternatif yang efektif, penting untuk memahami bahwa aktivitas ini juga memiliki sisi gelap yang perlu diperhatikan.
Dalam melakukan olahraga di malam hari, beberapa orang mungkin tidak menyadari potensi risiko yang dapat timbul dari kebiasaan ini. Berolahraga ketika tubuh seharusnya bersiap untuk istirahat dapat mengganggu ritme sirkadian dan mengubah pola tidur seseorang. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental, serta memengaruhi produktivitas keesokan harinya.
-
Kenapa olahraga malam berbahaya bagi jantung? 'Kalau malam secara hormonal siklus tubuh memang waktunya istirahat. Kalau penderita jantung tidak direkomendasikan olahraga di malam hari, karena kerja jantung jadi lebih berat,' kata dokter yang biasa disapa Dani tersebut dilansir dari Antara.
-
Kenapa olahraga sebelum tidur bisa buruk? Olahraga dekat dengan waktu tidur dapat menyebabkan gangguan tidur, karena meningkatkan suhu tubuh, metabolisme, detak jantung, dan aliran darah. Hal ini dapat membuat Anda sulit tertidur, terbangun di malam hari, atau mengalami tidur yang tidak nyenyak.
-
Apa manfaat olahraga malam? Olahraga menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Namun, tidak semua orang memiliki waktu luang di pagi hingga sore hari untuk berolahraga. Oleh karena itu, olahraga malam menjadi pilihan bagi banyak orang yang memiliki keterbatasan waktu.
-
Kenapa olahraga di malam hari bisa menyebabkan insomnia? Insomnia setelah olahraga rentan terjadi buat mereka yang melakukan aktivitas fisik di malam hari. Kok bisa sih? Olahraga sendiri merupakan kegiatan yang meningkatkan detak jantung sekaligus kadar kortisol di dalam tubuh. Ketika kadar kortisol tinggi dan mendapatkan paparan lampu terang di gym saat malam hari, hal ini bisa menghalangi produksi hormon melatonin yang sehat. Padahal, hormon inilah yang membantu kamu agar bisa tidur di malam hari.
-
Siapa yang tidak disarankan olahraga malam? Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Teuku Istia Muda Perdan, Sp.JP, FIHA, menyarankan agar penderita penyakit jantung menghindari berolahraga pada malam hari.
-
Kenapa harus hindari olahraga di siang hari? Hindari olahraga ekstrem. Jangan berolahraga selama jam-jam terpanas dalam sehari, biasanya antara pukul 10.00 dan 17.00, dan buat waktu pemulihan yang lebih lama setelah olahraga ketika panas dan saat dalam kelembapan tinggi.
Lebih jauh lagi, olahraga malam dapat menciptakan tantangan tambahan, seperti masalah keselamatan saat berolahraga di luar ruangan dalam kondisi gelap. Ketika visibilitas rendah, risiko kecelakaan dan cedera meningkat, yang dapat merugikan kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi para penggemar olahraga malam untuk mempertimbangkan berbagai faktor ini dan memahami dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari kebiasaan tersebut.
Simak ulasan mengenai dampak negatif olahraga malam yang penting diketahui berikut ini.
1. Gangguan Pola Tidur
Olahraga malam dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang berfungsi mengatur siklus tidur dan bangun. Ketika seseorang berolahraga dekat dengan waktu tidur, suhu tubuh, detak jantung, dan tingkat adrenalin dapat meningkat, membuat tubuh lebih terjaga dan sulit untuk tidur. Akibatnya, kualitas tidur dapat menurun, menyebabkan kelelahan di siang hari dan mengganggu konsentrasi serta produktivitas.
2. Risiko Cedera yang Lebih Tinggi
Berolahraga di malam hari, terutama di luar ruangan, seringkali dilakukan dalam kondisi pencahayaan yang minim. Hal ini meningkatkan risiko terjatuh atau mengalami kecelakaan, terutama jika ada rintangan di jalur yang tidak terlihat. Selain itu, kurangnya visibilitas dapat membuat sulit untuk memperkirakan jarak dan kecepatan, yang berpotensi menyebabkan cedera otot atau sendi.
3. Ketidakstabilan Metabolisme
Aktivitas fisik yang dilakukan pada malam hari dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Berolahraga pada waktu yang tidak biasa dapat mengganggu proses pencernaan, terutama jika dilakukan setelah makan malam. Gangguan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti mulas atau kembung, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.
4. Pengaruh pada Kualitas Hidup
Kebiasaan berolahraga malam dapat berdampak negatif pada kualitas hidup secara keseluruhan. Jika seseorang mengalami gangguan tidur atau merasa lelah akibat olahraga yang dilakukan malam hari, hal ini bisa memengaruhi hubungan sosial, aktivitas sehari-hari, dan waktu berkualitas dengan keluarga. Rasa lelah yang terus-menerus dapat mengurangi motivasi untuk terlibat dalam aktivitas lain yang menyenangkan.
5. Ketergantungan pada Stimulasi
Orang yang berolahraga malam mungkin cenderung mengandalkan konsumsi kafein atau stimulan lainnya untuk tetap terjaga dan fokus saat berolahraga. Ketergantungan pada kafein dapat menimbulkan efek samping seperti kecemasan, jantung berdebar, dan kesulitan tidur, yang akhirnya menciptakan siklus negatif yang sulit dipecahkan. Penggunaan stimulasi yang berlebihan dapat merusak kesehatan jangka panjang.
6. Kesehatan Mental yang Terpengaruh
Olahraga malam yang dilakukan secara rutin dalam suasana yang tidak nyaman atau menegangkan dapat berdampak pada kesehatan mental. Ketika seseorang merasa tidak nyaman berolahraga sendirian di malam hari, hal ini dapat menyebabkan rasa kesepian dan depresi. Ketidakpastian tentang keselamatan dan risiko kecelakaan juga dapat meningkatkan tingkat stres dan kekhawatiran, yang berkontribusi pada masalah kesehatan mental.
7. Kurangnya Interaksi Sosial
Banyak orang yang memilih berolahraga di malam hari cenderung melakukannya sendirian, yang dapat mengurangi kesempatan untuk bersosialisasi dan menjalin hubungan sosial. Interaksi sosial yang minim dapat menyebabkan rasa kesepian dan kurangnya dukungan emosional, yang sangat penting bagi kesehatan mental. Selain itu, berolahraga bersama teman atau komunitas dapat meningkatkan motivasi dan membuat pengalaman olahraga lebih menyenangkan.
8. Sebabkan Penyakit Jantung
Olahraga malam dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan jantung, terutama jika dilakukan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Ketika seseorang berolahraga di malam hari, sering kali mereka tidak memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk mendinginkan diri sebelum tidur, yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Jika ini terjadi secara rutin, hal ini bisa menyebabkan stres pada sistem kardiovaskular.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Berolahraga?
Waktu ideal untuk berolahraga dapat bervariasi tergantung pada preferensi individu dan rutinitas harian. Berikut adalah beberapa waktu yang umum dianggap ideal untuk berolahraga:
Pagi Hari (06.00 - 09.00)
Berolahraga di pagi hari dapat memberikan energi yang diperlukan untuk memulai hari. Olahraga pada waktu ini dapat meningkatkan metabolisme, membakar kalori lebih efisien, dan membantu meningkatkan mood. Selain itu, banyak orang merasa lebih produktif setelah berolahraga di pagi hari, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang memiliki jadwal padat.
Siang Hari (11.00 - 13.00)
Jika Anda memiliki waktu luang di tengah hari, berolahraga di siang hari dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi. Aktivitas fisik pada waktu ini dapat memberikan dorongan energi dan membantu Anda merasa lebih segar setelah beristirahat sejenak dari rutinitas.
Sore Hari (16.00 - 19.00)
Sore hari sering kali dianggap sebagai waktu yang baik untuk berolahraga karena suhu tubuh dan performa fisik cenderung berada pada puncaknya. Otot-otot lebih lentur dan Anda mungkin merasa lebih bertenaga. Ini adalah waktu yang ideal untuk latihan intensif, seperti angkat beban atau olahraga kompetitif.