Jaksa Agung sebut kasus Saracen sudah lengkap & segera disidangkan
"Saya sudah tekankan itu karena betapa bahaya akibat yang ditimbulkan dari praktik penyebaran berita hoax yang menyesatkan, bahkan berkonten ujaran kebencian," ujar Jaksa Agung Prasetyo.
Jaksa Agung AM Prasetyo mengatakan, dirinya telah mendapatkan informasi kelanjutan atas kasus Saracen. Di mana kasus tersebut tersangka dan barang bukti telah diserahkan dari kepolisian ke Kejaksaan untuk segera disidangkan.
"Saya dengar informasi terakhir hari ini, tadi tersangka dan barang bukti sudah diserahkan kepada JPU di Kejaksaan Negeri Cianjur, akan segera dipelajari lebih dalam lagi, disiapkan surat dakwaannya segera dilimpahkan ke pengadilan untuk disidangkan dan mendapat putusan," ujarnya di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (28/9).
Menurutnya, kasus ini menjadi fokusnya. Sebab, apa yang dilakukan oleh para tersangka akan berakibat fatal bagi rakyat Indonesia.
"Saya sudah tekankan itu karena betapa bahaya akibat yang ditimbulkan dari praktik penyebaran berita hoax yang menyesatkan, bahkan berkonten ujaran kebencian," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam kasus kelompok penyebar ujaran kebencian di medsos, Saracen, polisi telah menangkap empat tersangka yakni Jasriadi (Jas), Muhammad Faizal Tonong (MFT), Sri Rahayu Ningsih (SRN) dan Muhammad Abdullah Harsono (MAH) yang diduga pengelola Saracen.
Grup Saracen diketahui membuat sejumlah akun Facebook, di antaranya Saracen News, Saracen Cyber Team dan Saracennewscom. Mereka kerap menawarkan jasa untuk menyebarkan ujaran kebencian bernuansa SARA di media sosial.
Baca juga:
Telusuri aliran dana Saracen, polisi tunggu pemeriksaan kejiwaan JAS
Kominfo imbau warga tak mudah sebarkan informasi hoax dan ujaran kebencian
Kasus Saracen, Eggi Sudjana diperiksa Bareskrim Polri
PPATK indikasikan dugaan Saracen terima dana dari parpol
Misteri aliran dana parpol buat grup penebar kebencian Saracen
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Bagaimana Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran terhadap berita hoaks tersebut? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran melalui fitur Google Image. Menemukan bahwa thumbnail video Youtube merupakan foto dari berita Antaranews.com berjudul “Polisi bebaskan perawat DN tersangka gunting jari bayi di Palembang” yang diunggah pada 13 Februari 2023.
-
Kapan Ahmad Sahroni menyampaikan pesan ini? Hal itu disampaikan menyusul adanya informasi dugaan intimidasi oleh oknum polisi terhadap sejumlah civitas akademika.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.