Jalur tengkorak 'Cacing' juga dikenal tempat pembuangan mayat
"Sehari bisa 3-5 kecelakaan karena enggak ada penerangan, jalurnya cuma satu dan banyak truk trailer," kata Erni.
Jalan Raya Cakung Cilincing (Cacing) ternyata bukan hanya terkenal dengan sebutan Jalur Tengkorak. Jalan tersebut juga dikenal dengan sebutan tempat buang mayat.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, sebutan tersebut perlahan mulai luntur. Erni mengatakan, julukan tersebut melekat di Jalan Cacing terutama di bawah fly over Cakung Cilincing.
"Dulu itu sekitar tahun 1980-an memang tempat itu (fly over) sebagai tempat buang mayat manusia, makanya tak jarang saat itu setiap orang gak berani lewat sana. Trauma di atas jam 8 malam," ujar Erni ketika ditemui merdeka.com di pos 3 Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12).
Selain itu, Erni berkisah, pada tahu 1980-an belum banyak pemukiman warga di sekitar Jalan Raya Cacing. "Rumah di sini dulu mah masih bisa ke hitung, tapi mulai banyak ada rumah itu tahun 1995-an," tandasnya.
Sementara itu, warga lainnya, Gunawi (38) menuturkan, sebutan Jalur Tengkorak yang melekat di Jalan Raya Cacing sudah ada sejak dulu.
"Dulu itu bahkan lebih parah, sehari bisa 3-5 kecelakaan karena enggak ada penerangan, jalurnya cuma satu dan banyak truk trailer dan kontainer yang melintas ke arah KBN," tandasnya.