Janjikan Lolos Tes, Polisi di NTT Tipu Calon Bintara Polri Hingga Rp130 Juta
Tak kunjung ada kejelasan, orang tua dari calon bintara Polri tersebut kemudian menuntut kepada pelaku agar mengembalikan uang mereka. Akan tetapi, pelaku justru berdalih dan tidak mengakui perbuatannya dan melarikan diri ke kampung halamannya di Maluku.
Seorang oknum anggota Polri berinisial TT (47) ditetapkan sebagai tersangka. Dia melakukan penipuan dan penggelapan uang milik orang tua calon bintara Polri di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata mengatakan, modus pelaku ialah menjanjikan kepada masyarakat atau orang tua dari anak calon bintara Polri. Bahwa calon siswa bisa lulus tes jika memberikan sejumlah uang kepadanya.
-
Kejutan apa yang diterima Jenderal Bintang Dua Polri di acara Taruna Akpol? Keduanya mendapat buket bunga istimewa di hari peringatan ulang tahun pernikahan. "Keren. Surprise Taruna. Happy wedding anniversary ke-26," demikian dikutip dari video pada akun TikTok @koperasiakpol.
-
Kapan seleksi tingkat Mabes Polri untuk calon taruna Akpol yang lulus di Polda NTT? Mereka yang lulus masih akan mengikuti seleksi di tingkat Mabes Polri pada 7 Juli hingga 1 Agustus 2024.
-
Siapa saja Taruna Akpol yang memberikan Kejutan pada Jenderal Bintang Dua Polri? Dua taruna turut menghadiahkan buket bunga di hari istimewa sang jenderal. Kedua sosok taruna tersebut pun lantas menjadi sorotan. Siapa kedua sosok tersebut? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
-
Mengapa Taruna Akpol memberikan kejutan pada Jenderal Bintang Dua Polri? Diketahui, agenda tersebut tak lain sebagai penutup usai kelulusan para Taruna menempuh pendidikan Akpol selama empat tahun. "Gubernur Akpol beserta Ibu Asuh taruna menyelenggarakan dinning out dengan seluruh taruna Tk IV/ Angk 55 Yon Satya Dharma," demikian dikutip dari keterangan akun Instagram @humasakpol
-
Siapa Taruni Akpol yang bertemu dengan istri Kapolri? Di momen yang sama, Listyo bersama istri berkesempatan berinteraksi dengan para Taruna-Taruni Akpol 2024. Salah satunya dengan Fabiola Umaida. Pertemuan istri Kapolri dengan Fabiola pun sukses mencuri perhatian publik. Terlebih saat melihat sikap hangat istri Kapolri tersebut.
-
Di mana Pantai Pecaron berada? Mengutip situs Perhutani.co.id, pantai ini berada di wilayah Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Selatan, tepatnya di Desa Srati, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen.
"Tindak pidana penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh oknum anggota Polres Nagekeo inisial TT, di mana modusnya yaitu menjanjikan kepada masyarakat dengan iming-iming anak mereka pasti lulus anggota bintara Polri dengan jaminan memberikan suatu materi yang tidak sedikit jumlahnya," jelasnya, Selasa (7/3).
Yudha Pranata menjelaskan, atas iming-iming tersebut pelaku akhirnya berhasil mengelabui atau menipu korban. Calon pertama atau korban pertama dengan jumlah Rp130.000.000 dan korban kedua sejumlah Rp55.000.000.
"Untuk calon pertama atau korban pertama dengan jumlah Rp130 juta dan untuk korban kedua sejumlah Rp55 juta, dengan iming-iming bahwa kedua korban tersebut lulus bintara Polri namun ternyata dalam tahap seleksi, kedua korban tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat atau TMS," ungkapnya.
Kabur ke Kampung Halaman
Orang tua dari calon bintara Polri tersebut kemudian menuntut kepada pelaku agar mengembalikan uang mereka. Akan tetapi, pelaku justru berdalih dan tidak mengakui perbuatannya dan melarikan diri ke kampung halamannya di Maluku.
"Karena merasa telah ditipu, para orang tua dari calon bintara Polri ini pun akhirnya menuntut agar uang mereka dikembalikan oleh pelaku, tapi yang bersangkutan berdalih dan tidak mengakui kemudian kabur ke kampung halamannya yaitu di Desa Wonreli di Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku," kata Yudha Pranata.
Atas perbuatannya, pelaku dijatuhi dua sanksi yakni pidana dan kode etik. Sanksi pidana, pelaku disangkakan pasal 372 KUH Pidana Subsider pasal 378 KUH Pidana juncto pasal 64 ayat (1) KUH Pidana.
"Penangkapan terhadap yang bersangkutan dan dibawa ke Polres Nagekeo pada tanggal 1 Maret 2023 kemarin. Yang jelas yang bersangkutan kita berikan dua sanksi baik sangsi pidana dan sanksi kode etik. Sekarang sudah dilakukan sanksi pidana umum dan sudah dilakukan penangkapan serta penahanan di rumah tahanan Polres Nagekeo," tambah Yudha Pranata.
Sanski Etik dan Pidana
Terkait sanksi kode etik pelaku akan diserahkan kepada Propam untuk diproses sesuai PP nomor 1 tentang Kode Etik. Sementara untuk sanksi pidana, yang bersangkutan disangkakan pasal 372 KUH Pidana Subsider pasal 378 KUH Pidana jo pasal 64 ayat (1) KUH Pidana.
Yudha Pranata mengimbau para orang tua di Nagekeo yang menginginkan anaknya menjadi anggota Polri, untuk sedini mungkin mempersiapkan kesehatan maupun intelektual anak masing-masing, agar nantinya bisa mengikuti seleksi dengan baik dan bisa menjadi anggota bintara Polri.
"Jangan mudah percaya dengan oknum yang tidak bertanggung jawab yang menjanjikan kelulusan bagi anak yang ingin menjadi anggota Polri. Oleh karena menurut Kapolres, yang menjamin kelulusan adalah anak itu sendiri melalui hasil tes dan juga doa dari orang tua," tutup Yudha Pranata.
(mdk/lia)