Jejak politik KH Zainuddin MZ, dari PPP hingga PBR
Setelah merasakan panasnya suhu politik, Zainuddin akhirnya memilih mundur dari dunia yang penuh dengan kepentingan itu.
KH Zainuddin MZ tersohor dengan sebutan Da'i Sejuta Umat. Kemampuannya dalam hal komunikasi massa melalui dakwah, sudah tidak bisa disangkal lagi. Bahkan, kemampuannya tersebut dimanfaatkannya untuk berkecimpung di dunia politik.
Selain berkecimpung di dunia dakwah, pria yang sempat mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia ini juga aktif berpolitik. Zainuddin pernah aktif di Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pada tahun 1977-1982 ia bergabung dengan PPP. Kehadiran pria kelahiran 2 Maret 1951 itu ternyata mampu mendongkrak perolehan suara PPP. Kondisi ini ternyata membuat resah penguasa Orde Baru.
Pada Januari 2002, Zainuddin MZ beserta rekan-rekannya mendeklarasikan PPP Reformasi yang kemudian berubah nama menjadi Partai Bintang Reformasi (PBR). Zainuddin menjabat sebagai Ketua Umum PBR pada tahun 2006.
Setelah merasakan panasnya suhu politik, Zainuddin akhirnya memilih mundur dari dunia yang penuh dengan kepentingan dan kerakusan itu. Hal itu dilakukan seiring juga dengan munculnya friksi di Partai Bintang Reformasi. Akhirnya, dia kembali ke jalur awal sebagai pendakwah.
Namun, pria lulusan IAIN Syarif Hidayatullah ini kemudian dikabarkan kembali ke partai berlambang Ka'bah itu atas tawaran Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP Suryadharma Ali.
Pada 5 Juli 2011, Zainuddin dipanggil menghadap Sang Khalik. Suami dari Kholilah ini tutup usia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, karena serangan jantung dan gula darah. Meski sudah tak ada, namun ceramah-ceramah sang da'i akan terus dikenang.