Jelang coblosan, Posko Jokowi-JK Surabaya dikirimi Obor Rakyat
"Si pengirim karung 'gelap' ini, juga meminta tukang becak untuk mengirimkannya ke sejumlah alamat," kata Hariadi.
Memasuki masa tenang jelang pilpres pada 9 Juli besok, suasana di Kota Surabaya, Jawa Timur, justru tidak tenang. Posko relawan Jokowi - JK di Jalan Petemon, Kecamatan Sawahan, Surabaya, diteror sejumlah karung berisi tabloid Obor Rakyat oleh orang tak dikenal.
Informasinya, sejumlah karung berisi Tabloid Obor Rakyat edisi 3 dan 4 itu dilempar ke Posko Jokowi - JK di Petemon pada Senin (07/07) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
Selain berisi Tabloid Obor Rakyat, sejumlah karung tersebut juga berisi puluhan kantong plastik masing-masing berisi 5 kilogram beras. Kemudian sejumlah kaos bertuliskan Prabowo - Hatta serta jadwal Imsakiyah juga dengan gambar sama, yaitu capres dan cawapres nomor urut satu.
Hariadi, salah satu relawan Jokowi - JK di wilayah Kelurahan Petemon, mengatakan sejumlah karung yang dikirim orang tak dikenal itu diangkut dengan becak
"Karungan ini diangkut dengan becak dan disebar ke beberapa Posko Jokowi - JK yang ada di Petemon. Si pengirim karung 'gelap' ini, juga meminta tukang becak untuk mengirimkannya ke sejumlah alamat yang telah ditentukan," kata Hariadi, Selasa (8/7).
Kejadian ini, lanjut dia, dipergoki oleh sejumlah relawan Jokowi - JK yang tengah patroli dan mencurigai sebuah mobil Pick-up yang diparkir di daerah Jalan Pacuan Kuda. Mobil tersebut menurunkan sejumlah karung yang dioper ke beberapa becak.
"Kita kemudian membuntuti becak-becak yang masing-masing membawa karung putih tersebut," terang relawan Jokowi - JK yang lain.
Curiga dengan isi karung, para relawan capres dan cawapres nomor urut dua itu langsung mengamankan sejumlah barang bukti dan para tukang becak yang mengaku dibayar Rp 20 ribu untuk mengantar karung-karung gelap tersebut.
"Setelah kita tanya, para tukang becak itu mengaku tidak tahu apa-apa. Mereka hanya disuruh mengantar ke sejumlah alamat (termasuk Posko Jokowi - JK di Jalan Bromo) dan diberi ongkos Rp 20 ribu. Karena tidak tahu apa-apa, mereka pun kami biarkan pulang," tukas Hariadi.
Selanjutnya, para relawan Jokowi - JK itu melapor ke Panwacam setempat dan Polsek Sawahan. Sekitar pukul 24.00 WIB, sejumlah aparat polisi dan Panwascam akhirnya tiba di lokasi.
Ketua Paswacam Sawahan Imam Mujiono, membenarkan kejadian tersebut. Dia mengaku tahu kejadian itu karena menerima laporan via telepon dari relawan Jokowi - JK
"Jika laporan sudah resmi masuk, maka kami akan membuat rekomendasi agar diteruskan ke Panwaslu Kota Surabaya maupun Bawaslu Provinsi. Kejadian ini masuk dalam kategori pelanggaran pemilu," terang Imam.