Jelang gerhana matahari, turis asing kemah di perbukitan Kota Palu
Ratusan turis asing sudah tiba di Palu untuk menyaksikan gerhana matahari total yang akan terjadi pada Rabu (9/3).
Ratusan Wisatawan Manca Negara (Wisman) mulai berdatangan dan memadati Kota Palu dan sejumlah Kabupaten di Sulawesi Tengah, demi melihat langsung gerhana matahari total. Bahkan ada turis asing yang mendirikan kemah di perbukitan wilayah tersebut.
"Berdasarkan laporan yang masuk ada ratusan wisatawan asing sudah tiba di Palu, mereka berpencar, ada yang bekemah di perbukitan wilayah Palu dan beberapa di Kabupaten Sigi dan lainnya," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulteng, Siti Norma Mardjanu di Palu, Selasa (8/3).
Selain itu, sambung Siti, ada kampung GMT di perbukitan Ngata Baru, Palu, Sulteng. Perbukitan (kampung GMT) itu bersifat khusus, karena rata-rata wisatawan asing berada di dalamnya. Fasilitas tenda disediakan tim even organiser Eclipse Festival.
Untuk tiket masuk dalam kampung GMT per orang bayar Rp 500 ribu, belum termasuk biaya pintu bagian depan. Satu orang dikenakan Rp 10 ribu oleh pihak pengamanan warga setempat.
"Posisi perbukitan itu memang sangat strategis melihat langsung proses gerhana," ujar Siti seperti dikutip Antara.
Sementara lokasi perbukitan lainnya di bukit Matantimali, Palu, Sulteng. Bukit Matantimali juga dijadikan lokasi pengamatan GMT oleh sebagian wisatawan. Sementara di Kabupaten Sigi, Sulteng juga beberapa lokasi dijadikan tempat pengamatan gerhana.
Siti memaparkan, dengan hadirnya peristiwa GMT di Palu, Sulawesi Tengah, bisa dijadikan ajang promosi pariwisata, baik turis asing maupun lokal. Nantinya, serangkaian acara budaya dan tarian serta kuliner dan kerajinan khas dihadirkan dalam Festival GMT di Sulteng.
"Tentu kita manfaatkan momen ini sebaik-baiknya karena konsentrasi orang selain di Ternate, Kota Palu dan sekitarnya juga menjadi fokus utama para wisatawan untuk melihat proses gerhana matahari terjadi sempurna nanti," tutupnya.